Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Semester I/2023, Laba Anak Usaha BUMN Karya WEGE dan PPRE Melambat

Kinerja keuangan dua emiten anak usaha BUMN Karya, yakni PT PP Presisi Tbk. (PPRE) dan PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk. (WEGE) kompak melambat.
Kinerja keuangan dua emiten anak usaha BUMN Karya, yakni PT PP Presisi Tbk. (PPRE) dan PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk. (WEGE) kompak melambat. /ppre
Kinerja keuangan dua emiten anak usaha BUMN Karya, yakni PT PP Presisi Tbk. (PPRE) dan PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk. (WEGE) kompak melambat. /ppre

Bisnis.com, JAKARTA – Capaian kinerja keuangan dua emiten anak usaha BUMN Karya, yakni PT PP Presisi Tbk. (PPRE) dan PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk. (WEGE) kompak melambat pada semester I/2023. 

Menyitir laporan keuangan konsolidasian per 30 Juni 2023, laba tahun berjalan WEGE mencapai Rp17,56 miliar. Capaian tersebut menurun sebesar 72,78 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy) yakni Rp64,51 miliar. 

Padahal, pendapatan perseroan sepanjang 6 bulan pertama tahun ini meningkat 37,31 persen yoy menjadi Rp1,62 triliun. Akan tetapi, beban pokok pendapatan juga ikut terungkit 40,72 persen atau dari posisi Rp1,07 triliun menjadi Rp1,51 triliun.  

Meningkatnya beban pokok WEGE dikontribusikan oleh beban jasa konstruksi yang naik 43,53 persen yoy menjadi Rp,1,38 triliun. Adapun industri mencapai Rp94,69 miliar atau naik 15,38 persen yoy, dan konsesi meningkat 16,05 persen menjadi Rp29,89 miliar.

Alhasil, melesatnya kenaikan beban pokok yang lebih tinggi daripada pendapatan membuat laba bruto perseroan naik tipis 3,73 persen yoy menjadi Rp113,22 miliar. Setelah dikurang berbagai beban, laba bersih WEGE tercatat sebesar Rp17,56 miliar. 

WEGE turut mencatatkan penurunan aset sebesar 11,12 persen yoy menjadi Rp5,30 triliun pada semester I/2023. Adapun liabilitas mencapai Rp2,77 triliun atau turun 16,40 persen secara tahunan, sementara ekuitas tumbuh 5,36 persen menjadi Rp2,53 triliun. 

Sementara itu, PPRE mencatatkan laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp34,63 miliar. Jumlah tersebut mengalami penurunan 25,12 persen atau dari posisi Rp46,255 miliar pada semester I/2022. 

Pada saat bersamaan pendapatan usaha perseroan yang mencapai Rp1,68 triliun sepanjang enam bulan pertama tahun ini juga menurun sebesar 2,87 persen secara tahunan. 

Perinciannya, pendapatan dari konstruksi turun 0,95 persen yoy dari posisi Rp1,61 triliun menjadi Rp1,59 triliun. Kemudian, pendapatan ready mix anjlok 49,87 persen yoy menjadi Rp37,37 miliar, sementara pendapatan sewa sebesar Rp48,54 miliar atau naik 5,99 persen. 

Meski pendapatan melemah, PPRE tercatat mampu menekan beban pokok pendapatan secara tahunan atau dari Rp1,46 triliun menjadi Rp1,40 triliun. Hal ini pun membuat laba kotor PPRE mencapai Rp273,31 miliar atau naik tipis 2,40 persen yoy.

Selain itu, PPRE mencatatkan penurunan aset sebesar 5,92 persen yoy menjadi Rp7,35 triliun pada semester I/2023. Adapun liabilitas mencapai Rp4,15 triliun atau turun 12,86 persen secara tahunan, sementara ekuitas tumbuh 4,91 persen menjadi Rp3,2 triliun.

Perseroan juga mencatatkan saldo arus kas setara kas sepanjang paruh pertama tahun ini sebesar Rp77,56 miliar. Perolehan ini merosot 84,63 persen secara tahunan atau dari Rp504.80 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper