Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rugi Bersih Blibli (BELI) Susut 14,82 Persen ke Rp1,61 Triliun

PT Global Digital Niaga Tbk. (BELI) atau Blibli melaporkan kenaikan pendapatan sehingga rugi bersih ikut susut sepanjang semester I/2023. 
Dari kiri: Direktur Investment Banking BRI Danareksa Sekuritas Kevin Praharyawan, Chief Financial Officer (CFO) Tiket.com Ronald Winardi, Chief Executive Officer (CEO) Tiket.com George Hendrata, Direktur Utama PT Global Digital Niaga Tbk. (BELI) Kusumo Martanto, Direktur BELI Hendry, Direktur BELI Eric Alamsjah Winarta, Presiden Direktur BCA Sekuritas Mardy Sutanto, dan Investor Relations BELI Nathaniel Nadlo Widjaja dalam paparan publik BELI, di Jakarta, Selasa (18/10/2022).rn
Dari kiri: Direktur Investment Banking BRI Danareksa Sekuritas Kevin Praharyawan, Chief Financial Officer (CFO) Tiket.com Ronald Winardi, Chief Executive Officer (CEO) Tiket.com George Hendrata, Direktur Utama PT Global Digital Niaga Tbk. (BELI) Kusumo Martanto, Direktur BELI Hendry, Direktur BELI Eric Alamsjah Winarta, Presiden Direktur BCA Sekuritas Mardy Sutanto, dan Investor Relations BELI Nathaniel Nadlo Widjaja dalam paparan publik BELI, di Jakarta, Selasa (18/10/2022).rn

Bisnis.com, JAKARTA – PT Global Digital Niaga Tbk. (BELI) atau Blibli melaporkan kenaikan pendapatan sehingga rugi bersih ikut susut sepanjang semester I/2023. 

Berdasarkan laporan keuangan, BELI membukukan peningkatan pendapatan bersih menjadi Rp7,77 triliun. Pendapatan tersebut naik 15,85 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp6,71 triliun. 

Pendapatan tersebut didominasi oleh pelanggan dari pihak ketiga dengan masing-masing segemn yaitu ritel online Rp5,03 triliun, toko fisik Rp2,09 triliun dan institusi sebesar Rp1,15 triliun. Meski demikian pendapatan pihak ketiga tersebut dipotong oleh pos diskon dan promosi langsung sebesar Rp581,58 miliar. Sementara pendapatan dari pihak berelasi hanya sebesar Rp69,42 miliar. 

Sementara itu beban pokok pendapatan juga ikut terkerek naik seiring dengan pertumbuhan pendapatan. BELI terpantau membukukan beban sebesar Rp6,58 triliun atau naik 7,05 persen dari beban periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp6.15 triliun. 

Alhasil laba kotor tercatat sebesar Rp1,19 triliun, naik 112,33 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp560,75 miliar. 

Sementara itu rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk susut 14,82 persen menjadi Rp1,61 triliun dari sebelumnya tercatat sebesar Rp1,90 triliun. 

Sementara itu liabilitas BELI terpantau meningkat dibandingkan dengan akhir periode 2022. Liabilitas tercatat sebesar Rp4,17 triliun dengan rincian liabilitas jangka pendek sebesar Rp3,32 triliun dengan dominasi utang usaha pihak ketiga sebesar Rp1,4 triliun. Sementara itu liabilitas jangka panjang tercatat sebesar Rp847,01 miliar. 

Adapun ekuitas yang tercatat adalah sebesar Rp8,84 triliun turun dibandingkan periode Desember 2022 yang tercatat sebesar Rp10,48 triliun. Sementara situ aset BELI terpantau sebesar Rp13,02 triliun. 

Sejalan dengan laporan keuangan tersebut, saham BELI pada penutupan perdagangan Jumat (28/7/2023) tercatat sebesar Rp454 per saham atau stagnan dibandingkan dengan harga penutupan hari sebelumnya.

Secara akumulasi year-to-date, saham BELI turun 3,40 persen. Sementara itu kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp53,80 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper