Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Diprediksi Ke US$2.000, Saham MDKA, ANTM dan BRMS Justru Turun

Saham-saham emiten emas bergerak bervariasi pada perdagangan hari ini di tengah proyeksi emas yang disebut mampu ke level US$2.000 per troy ounce. 
Karyawan menunjukan emas di salah satu Bank di Jakarta, Senin (8/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan menunjukan emas di salah satu Bank di Jakarta, Senin (8/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Saham-saham emiten emas bergerak bervariasi pada perdagangan hari ini di tengah proyeksi emas yang disebut mampu ke level US$2.000 per troy ounce. 

Berdasarkan data Bloomberg, harga emas spot pada perdagangan hari ini, Kamis (27/7/2023) pukul 10.30 WIB tercatat sebesar US$1.977,76 per troy ounce. Posisi ini naik 0,29 persen atau 5,69 poin. Sementara itu emas comex berada di level US$2.018 per troy ounce naik 0,44 persen atau 8,90 poin. 

Meski harga emas terpantau naik, beberapa saham emiten emas justru bergerak bervariasi cenderung melemah. Sebut saja PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) dan PT Bumi Resources Tbk. (BMRS) yang melemah pada perdagangan pukul 10.45 WIB hari ini. 

ANTM bergerak labil cenderung melemah pada perdagangan sesi I hari ini. ANTM parkir di level Rp1.980 atau turun 0,25 persen. Sepanjang perdagangan ANTM bergerak di level Rp1.975 hingga Rp1.990 dengan harga pembuka di posisi Rp1.985 per saham. 

Serupa, MDKA bergerak merah di rentang Rp3.330 hingga Rp3.370 per saham setelah sebelumnya di buka di posisi Rp3.370 per saham. Saat ini MDKA berada di level Rp3.370 per saham atau turun 0,30 persen. 

Selanjutnya saham emiten Grup Bakrie BRMS yang sempat bergerak hijau namun akhirnya kembali ke zona merah. BRMS bergerak di rentang Rp176 hingga Rp186 per saham dengan harga pembukaan di posisi Rp183 per saham. Saat ini BRMS sudah turun 2,21 persen atau 4 poin ke posisi Rp177 per saham. 

Sementara itu saham yang justru hijau adalah PT Archi Indonesia Tbk. (ARCI), PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) serta PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN). 

HRTA dan ARCI kompak bergerak naik di bawah 1 persen. HRTA parkir di level Rp464 sementara ARCI di level Rp370. Sementara itu AMMN berhasil menguat ke level Rp2.350 per saham atau naik 3,07 persen. 

Di sisi lain, JP Morgan memprediksi emas akan mampu melewati level US$2.000 per troy ounce pada akhir tahun dan mencapai rekor baru di 2024 seiring dengan kemungkinan resesi AS. 

Mengutip pemberitaan Bloomberg, penurunan imbal hasil riil di AS akan menjadi sentimen utama untuk logam mulia ketika Federal Reserve dimulai untuk menerapkan penurunan suku bunga, yang seharusnya dimainkan pada kuartal kedua tahun depan, Greg Shearer, direktur eksekutif global penelitian komoditas, mengatakan dalam briefing online pada hari Rabu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper