Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Masuk Indeks LQ45, Saham GGRM-MAPI Langsung Terbang

Saham PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) dan PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) menguat setelah pengumuman masuk Indeks LQ45.
Saham PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) dan PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) menguat setelah pengumuman masuk Indeks LQ45. /gudanggaramtbk.com
Saham PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) dan PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) menguat setelah pengumuman masuk Indeks LQ45. /gudanggaramtbk.com

Bisnis.com, JAKARTA - Saham PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) dan PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) menguat setelah pengumuman masuk Indeks LQ45 terbaru.

Pada perdagangan Rabu (26/7/2023) pukul 09.01 WIB, saham GGRM naik 1,94 persen atau 550 poin menjadi Rp28.950. Sepanjang 2023, saham GGRM sudah meningkat 60,56 persen.

Saham peritel MAPI juga naik 2,09 persen atau 40 poin menjadi Rp1.950. Sepanjang tahun berjalan, saham MAPI naik 34,95 persen.

Bursa Efek Indonesia (BEI) telah melakukan evaluasi atas sejumlah indeks, termasuk Indeks LQ45. Penerapan indeks baru berlaku pada Agustus 2023 sampai dengan Januari 2024.

Saham rokok GGRM milik konglomerat Susilo Wonowidjojo dengan rasio free float 17,16 persen masuk Indeks LQ45, dan memiliki bobot 0,51 persen terhadap indeks. Di sisi lain, saham peritel MAPI dengan rasio free float 48,64 memiliki bobot 0,83 perden terhadap Indeks LQ45.

Di sisi lain, saham PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA) dan PT Timah Tbk. (TINS) terdepak.

"Konstituen yang keluar dari perhitungan Indeks LQ45 adalah JPFA dan TINS," jelas Bursa dalam pengumuman tertulis, Selasa (25/7/2023).

Pagi ini, saham JPFA turun 0,77 persen atau 10 poin menjadi Rp1.285. Berbeda arah, saham TINS masih naik 0,54 persen atau 5 poin ke level Rp930 pukul 09.02 WIB.

Indeks LQ45 pada Selasa (25/7/2023) berada di level 963,85, menguat 2,85 persen sepanjang 2023. Pertumbuhan Indeks LQ45 melampaui IHSG, yang naik 0,98 persen ke 6.917,71 sepanjang tahun berjalan.

Daftar Saham Indeks LQ45 Terbaru

  • ACES
  • ADRO
  • AKRA
  • AMRT
  • ANTM
  • ARTO
  • ASII
  • BBCA
  • BBNI
  • BBRI
  • BBTN
  • BMRI
  • BRIS
  • BRPT
  • BUKA
  • CPIN
  • EMTK
  • ESSA
  • EXCL
  • GGRM (baru)
  • GOTO
  • HRUM
  • ICBP
  • INCO
  • INDF
  • INDY
  • INKP
  • INTP
  • ITMG
  • KLBF
  • MAPI (baru)
  • MDKA
  • MEDC
  • PGAS
  • PTBA
  • SCMA
  • SIDO
  • SMGR
  • SRTG
  • TBIG
  • TLKM
  • TOWR
  • TPIA
  • UNTR
  • UNVR

Keluar dari Indeks LQ45 :

JPFA, TINS

Sebelumnya, Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Roger MM mengatakan, meski ekonomi Indonesia saat ini mengalami sedikit pelambatan, adanya agenda Pemilu bisa bisa menjaga momentum pemulihan ekonomi. Oleh sebab itu, Roger optimis Indeks LQ45 masih dapat mencatatkan pertumbuhan pada semester kedua ini.

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi dapat mencapai 4,8 persen -4,9 persen, beberapa pendorongnya adalah normalisasi harga komoditas dan Pemilu," ujar Roger kepada Bisnis baru-baru ini.

Senada, CEO Edvisor Profina Visindo Praska Putrantyo juga memproyeksikan indeks LQ45 akan kembali menguat di paruh kedua tahun ini meski relatif terbatas.

"Prospek LQ45 di semester II/2023 diperkirakan kembali menguat meskipun relatif terbatas dengan dukungan saham-saham dari sektor perindustrian, keuangan, energi, infrastruktur, dan barang baku," ujar Praska.

Lebih lanjut, dia mengatakan kinerja para emiten dari sektor-sektor tersebut diproyeksi tidak mengalami perlambatan yang signifikan sehingga menjadi salah satu katalis penopang.

Di sisi lain, terdapat beberapa katalis positif yang berasal dari dalam negeri, mulai dari terkendalinya laju inflasi domestik, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang masih terjaga.

Selain itu, terdapat pula potensi pemulihan kembali tren penyaluran kredit yang mampu menjaga rata-rata kinerja dari saham-saham sektor tersebut untuk tetap mempertahankan kinerja positif sepanjang semester II/2023.

Dia pun menilai saham-saham yang masih mampu mencetak pertumbuhan kinerja pendapatan dan laba layak untuk dicermati. Terlebih lagi para saham yang memiliki valuasi menarik ditambah prospek industri yang masih positif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper