Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Meredup, Spekulasi Kuat Kenaikan Suku Bunga The Fed

Harga emas berjangka turun US$9,90 atau 0,50 persen menjadi ditutup pada US$1.970,90 per ounce.
Emas batangan 24 karat ukuran 1oz atau 1 ons, setara 28,34 gram. Harga emas mengalami pergerakan ekstrim pada pekan ini yang mana sempat turun ke level US$1.800 per ons beberapa hari setelah memecahkan rekor harga tertinggi./Bloomberg
Emas batangan 24 karat ukuran 1oz atau 1 ons, setara 28,34 gram. Harga emas mengalami pergerakan ekstrim pada pekan ini yang mana sempat turun ke level US$1.800 per ons beberapa hari setelah memecahkan rekor harga tertinggi./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas berjangka melemah pada perdagangan Kamis (20/7/2023) waktu setempat, karena dolar AS menguat setelah data klaim baru untuk tunjangan pengangguran tenaga kerja AS secara tak terduga turun minggu lalu. Data tersebut meningkatkan ekspektasi bahwa Federal Reserve berpotensi terus menaikkan suku bunga.

Mengutip Antara, Jumat (21/7/2023), kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange merosot US$9,90 atau 0,50 persen menjadi ditutup pada US$1.970,90 per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di US$1.989,80 dan terendah sesi di US$1.967,70.

Emas berjangka sebelumnya berakhir stagnan di US$1.980,80  pada Rabu (19/7/2023), setelah melonjak US$24,40 atau 1,25 persen menjadi US$1.980,80 pada Selasa (18/7/2023), dan tergelincir US$8,0 atau 0,41 persen menjadi US$1.956,40 pada Senin (17/7/2023).

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, naik 0,59 persen menjadi 100,8764 pada pukul 15.00 waktu setempat 

Data ekonomi yang dirilis Kamis (20/7/2023) juga beragam. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa klaim pengangguran awal AS turun 9.000 ke penyesuaian musiman 228.000 untuk pekan yang berakhir 15 Juli, level terendah sejak pertengahan Mei. Para ekonom memperkirakan 242.000 klaim untuk minggu terakhir.

National Association of Realtors (NAR) melaporkan bahwa penjualan rumah yang ada (existing home) di AS turun 3,3 persen pada Juni ke tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman sebesar 4,16 juta unit, level terendah sejak Januari. Para ekonom memperkirakan penjualan rumah akan turun ke tingkat 4,20 juta unit.

Indeks manufaktur Fed Philadelphia naik tipis menjadi negatif 13,5 pada Juli dari negatif 13,7 pada bulan sebelumnya, mencatat pembacaan negatif ke-11 berturut-turut.

Pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Juli dijadwalkan untuk minggu depan. Peluang bahwa bank sentral AS akan terus menaikkan suku bunga setelah kenaikan 25 basis poin, naik lebih tinggi setelah data klaim pengangguran.

Investor akan fokus pada komentar Ketua Fed Jerome Powell setelah keputusan suku bunga bank sentral AS pada Rabu (26/7/2023) untuk setiap petunjuk baru apakah kemungkinan akan menaikkan suku bunga lagi pada September 2023. 

Naiknya suku bunga mendorong peluang kerugian memegang aset yang tidak memberikan imbal hasil, yang menurunkan daya tarik emas sebagai sarana investasi. Tetapi suku bunga yang lebih stabil dapat memacu lebih banyak aliran dana ke logam kuning.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September melemah 42,50 sen atau 1,67 persen, menjadi ditutup pada US$24,962 per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober merosot US$20,70 atau 2,10 persen, menjadi menetap pada US$964,10 per ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Farid Firdaus
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper