Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Sawit Grup Salim (LSIP) Bagi Dividen, Simak Prospeknya

Analis melihat prospek emiten kebun Grup Salim PP London Sumatra (LSIP) akan datang dari peningkatan harga CPO.
Gedung PT PP London Sumatra Tbk di Medan./Bisnis
Gedung PT PP London Sumatra Tbk di Medan./Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA -- Emiten kebun milik Grup Salim PT PP London Sumatra Indonesia Tbk. (LSIP) membagikan dividennya hari ini, Jumat (21/7/2023). LSIP membagikan senilai total Rp361,45 miliar dividen kepada pemegang sahamnya.

Analis RHB Sekuritas Muhammad Wafi melihat dengan pembagian dividen ini, katalis selanjutnya untuk saham LSIP akan datang dari kenaikan harga CPO setelah berakhirnya perjanjian laut hitam oleh Rusia. 

"Yang paling awal atau sensitif, dan paling diuntungkan dari kenaikan harga CPO itu emiten yang banyak menjual produknya di hulu," kata Wafi kepada Bisnis, Jumat (21/7/2023). 

Dia melanjutkan, LSIP merupakan emiten yang 100 persen produknya dijula di hulu, sehingga akan diuntungkan dari hal tersebut. 

Adapun Wafi menuturkan RHB Sekuritas memberikan rekomendasi netral terhadap saham LSIP, dengan target price yang masih berada dalam kajian atau review. Dalam data Bloomberg Terminal, RHB Sekuritas memberikan target price Rp900 terhadap saham LSIP pada 18 Juli 2023. 

Sementara itu, dari 13 analis, sebanyak 7 analis atau 53,8 persen analis memberikan rekomendasi beli terhadap saham LSIP. Kemudian sebanyak 5 analis atau 38,5 persen memberikan rekomendasi netral, dan sisanya sebanyak 1 analis atau 7,7 persen analis memberikan rekomendasi jual terhadap saham emiten Grup Salim ini. 

Sebagaimana diketahui, LSIP membagikan dividen sebesar Rp361,45 miliar, atau setara Rp53 per saham ke pemegang sahamnya. LSIP membukukan laba bersih senilai Rp1,03 triliun, dengan saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp9,11 triliun.

Adapun saham LSIP ditutup menguat hari ini dengan naik 1,37 persen atau 15 poin ke level Rp1.110 per saham. Saham LSIP memiliki kapitalisasi pasar senilai Rp7,57 triliun, dan telah menguat 9,36 persen secara year to date. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper