Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CTRA dan MTLA Raih Pertumbuhan Marketing Sales, SMRA Malah Loyo

Emiten properti CTRA dan MTLA membukukan kenaikan prapenjualan atau marketing sales pada semester I/2023. Di sisi lain, SMRA justru catatkan penurunan.
Emiten properti CTRA dan MTLA membukukan kenaikan prapenjualan atau marketing sales pada semester I/2023. Di sisi lain, SMRA justru catatkan penurunan.. Istimewa
Emiten properti CTRA dan MTLA membukukan kenaikan prapenjualan atau marketing sales pada semester I/2023. Di sisi lain, SMRA justru catatkan penurunan.. Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA –  PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) dan PT Metropolitan Land Tbk. atau Metland (MTLA) membukukan kenaikan prapenjualan atau marketing sales pada semester I/2023. Di sisi lain, PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA) mencatatkan penurunan.

Direktur Metropolitan Land Olivia Surodjo menyampaikan realisasi marketing sales MTLA, yang terdiri atas prapenjualan dan pendapatan berulang, mencapai Rp756 miliar hingga Juni 2023. Jumlah ini meningkat dibandingkan semester I/2022 yang mencapai Rp704 miliar.

Selain itu, capaian marketing sales MTLA hingga paruh pertama tahun ini juga telah mencapai 42 persen dari target yang ditetapkan perseroan yakni Rp1,8 triliun hingga akhir 2023.

“Seluruh unit usaha yang dikembangkan MTLA memberikan kontribusi. Dari total marketing sales semester I/2023, prapenjualan berkontribusi 68 persen dan 32 persen dari pendapatan berulang [recurring revenue],” ujar Olivia kepada Bisnis, Senin (17/7/2023).

Dia menuturkan kontribusi terbesar hingga paruh pertama tahun ini disumbangkan oleh Metland Menteng dan Wisteria, serta unit usaha komersial Metropolitan Mall Bekasi.

Sementara itu, CTRA membukukan realisasi pendapatan prapenjualan atau marketing sales senilai Rp5,1 triliun sampai dengan semester I/2023, atau tumbuh 27 persen year-on-year (yoy).

Head of Investor Relation Ciputra Development, Aditya Ciputra Sastrawinata, menuturkan capaian tersebut telah memenuhi 57 persen dari target sepanjang tahun ini, yang dipatok sebesar Rp8,9 triliun.

“Pencapaian ini didorong oleh fokus Ciputra di dalam segmen produk perumahan dan juga dibantu oleh kondisi suku bunga KPR [Kredit Pemilikan Rumah] yang kondusif,” ujar Aditya.

Aditya memaparkan pada paruh pertama tahun ini, CTRA melakukan sejumlah peluncuran produk perumahan dan ruko di sejumlah wilayah, seperti proyek baru CitraGarden Serpong, serta tujuh cluster baru di CitraLand Surabaya, CitraLand Gama City Medan, CitraGarden City Jakarta, CitraRaya Tangerang, dan CitraLand City Losari Makassar.

Peluncuran baru tersebut, lanjutnya, turut memberikan kontribusi sebesar Rp2,4 triliun terhadap kinerja marketing sales dari total penjualan sebanyak 1.379 unit.

“Segmen rumah tapak dan ruko terus menjadi pilar penting kinerja Ciputra, menyumbang 95 persen dari total marketing sales dengan pertumbuhan tahun ke tahun sebesar masing-masing 33 persen dan 15 persen,” tuturnya.

Di sisi lain, Summarecon melaporkan realisasi marketing sales sampai dengan semester I/2023 mengalami penurunan jika dikomparasikan dengan periode yang sama tahun lalu.

Hingga paruh pertama tahun ini, SMRA membukukan capaian prapenjualan sebesar Rp1,6 triliun, sementara semester I/2022 menorehkan Rp2,3 triliun.

Sekretaris Perusahaan Summarecon Agung, Jemmy Kusnadi, mengatakan bahwa capaian marketing sales semester I/2023 mencerminkan 32 persen dari target sepanjang tahun 2023 yang ditargetkan mencapai Rp5 triliun.

“Pencapaian ini didominasi dari penjualan produk rumah, yaitu sebesar 58 persen, ruko sebesar 28 persen, kavling mencapai 7 persen, apartemen dan komersial 7 persen,” pungkasnya.

Kendati mengalami penurunan, SMRA meyakini penjualan akan berjalan optimal pada semester II/2023 seiring dengan langkah Bank Indonesia (BI), yang menahan laju kenaikan suku bunga acuan sejak Januari 2023 atau enam bulan beruntun bertengger di level 5,75 persen.

“Kami optimistis penjualan properti di semester II/2023 akan cukup baik,” ujarnya.

Jemmy mengatakan bahwa pada paruh kedua tahun ini, SMRA masih akan meluncurkan beberapa produk rumah dan komersial di kawasan existing, seperti Bandung, Bogor, Bekasi, Serpong, Makassar, dan Karawang.

Pada semester II/2023, lembaga pemeringkat Fitch Rating meyakini kinerja prapenjualan properti di Indonesia akan meningkat, didorong pelemahan inflasi, stabilnya suku bunga acuan, serta minat kuat perbankan untuk mengucurkan pinjaman KPR di tengah likuiditas yang sehat.

Kendati demikian, Fitch Rating menilai masih ada kendala yang akan dihadapi sektor ini, khususnya terkait dengan pendanaan yang akan membuat peluncuran properti baru terhambat.  

______ 

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper