Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Teguk (TGUK) Melonjak Mentok ARA, IPO Oversubscribe

Saham pengelola minuman Teguk, PT Platinum Wahab Nusantara Tbk. (TGUK) melonjak saat listing di Bursa.
Saham pengelola minuman Teguk, PT Platinum Wahab Nusantara Tbk. (TGUK) melonjak saat listing di Bursa.
Saham pengelola minuman Teguk, PT Platinum Wahab Nusantara Tbk. (TGUK) melonjak saat listing di Bursa.

Bisnis.com, JAKARTA - Saham pengelola minuman Teguk, PT Platinum Wahab Nusantara Tbk. (TGUK) melonjak saat listing perdana di Bursa Efek Indonesia.

Teguk menetapkan harga penawaran umum perdana saham (IPO/Initial Public Offering) sebesar Rp110 per saham. Pada perdagangan perdana pagi ini, saham TGUK melesat 34,55 persen atau 38 poin menjadi Rp148.

Total transaksi saham TGUK mencapai Rp4,75 miliar dengan kapitalisasi pasar Rp528,57 miliar. Dalam keterangan resminya, saham IPO TGUK meraih antusias tinggi dari para investor sampai oversubscribed hingga 159,91 kali.

“Melalui penawaran saham perdana ini, Teguk akan memperbanyak gerai, memperkuat kapasitas produksi, meningkatkan jangkauan pemasaran dan inovasi digital,” ungkap CEO Minuman TEGUK Maulana Hakim dan Najib Wahab, Founder TEGUK, dalam keterangan resminya.

TGUK menawarkan 1,07 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp16 per saham atau sebesar 30 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO.

Selama masa bookbuilding, TGUK menawarkan saham di rentang Rp105 hingga Rp112 per saham. Dengan penentuan harga saham di Rp110, alhasil dana segar yang akan diraup TGUK sebesar Rp117,85 miliar.

Selain menerbitkan saham baru, TGUK juga berencana menawarkan waran seri I sebanyajk 428,57 atau sebanyak 17,14 persen dari jumlah saham yang dicatatkan dan disetor setelah IPO. Waran seri I tersebut memiliki rasio 5:2 dengan saham baru, artinya setiap pemegang 5 saham baru berhak memperoleh 2 waran seri I.

Harga pelaksanaan waran yaitu Rp152 per saham, maka TGUK berpotensi meraup dana sebesar Rp65,14 miliar.

Adapun rencana penggunaan dana dari IPO yaitu 60 persen akan digunakan untuk belanja modal (capital expenditure) yaitu pengembangan gerai dan penambahan gerai. Sisanya sekitar 40 persen akan digunakan untuk modal kerja (working capital) TGUK.

Sedangkan dana yang diperoleh dari hasil pelaksanaan waran Seri I seluruhnya akan digunakan oleh Perseroan sebagai modal kerja Perseroan dalam rangka memenuhi kebutuhan operasional TGUK.

Pada hajatan IPO ini, TGUK menunjuk Semesta Indovest Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Data laporan keuangan tahunan pengelola Teguk ini menunjukkan peningkatan pendapatan dan laba bersih. Sepanjang 2022, TGUK membukukan peningkatan pendapatan 15,37 persen menjadi Rp128,30 miliar dibanding dengan tahun sebelumnya sebesar Rp111, 21 miliar. Pendapatan itu tertopang oleh kenaikan penjualan atas segmen minuman sebesar Rp120,34 miliar dan makanan sebesar Rp7,95 miliar.

Sementara itu, beban pokok pendapatan TGUK pada tahun 2022 adalah sebesar Rp50,28 miliar mengalami kenaikan sebesar 1,29 persen dibandingkan dengan beban pokok pendapatan pada 2021 yaitu sebesar Rp49,64 miliar.

Alhasil, laba kotor tercatat sebesar Rp78,02 miliar, mengalami kenaikan sebesar 26,72 persen dibandingkan dengan laba kotor pada 2021 yaitu sebesar Rp61,56 miliar. Sementara itu laba bersih tercatat sebesar Rp12,64 miliar, mengalami kenaikan sebesar 46,37 persen dibandingkan dengan laba bersih tahun berjalan pada tahun 2021 yaitu sebesar Rp8,63 miliar.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper