Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tercatat di Papan Pengembangan, Saham CRSN Melambung 30 Persen

Saham Carsurin (CRSN) naik 30,4 persen ke posisi Rp163 per saham dari harga IPO-nya yaitu Rp125 per saham.
Pencatatan perdana empat emiten baru, PT Carsurin Tbk. (CRSN), PT Graha Prima Mentari Tbk. (GRPM), PT Platinum Wahab Nusantara Tbk. (TGUK) dan PT Widiant Jaya Krenindo Tbk. (WIDI), Senin (10/7/2023). Bisnis-Artha Adventy 
Pencatatan perdana empat emiten baru, PT Carsurin Tbk. (CRSN), PT Graha Prima Mentari Tbk. (GRPM), PT Platinum Wahab Nusantara Tbk. (TGUK) dan PT Widiant Jaya Krenindo Tbk. (WIDI), Senin (10/7/2023). Bisnis-Artha Adventy 

Bisnis.com, JAKARTA - Saham PT Carsurin Tbk. (CRSN) terpantau naik 30,4 persen ke posisi Rp163 pada hari perdananya tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Senin (10/7/2023). 

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia pukul 09.00 WIB saham CRSN naik 30,4 persen ke posisi Rp163 per saham dari harga IPO-nya yaitu Rp125 per saham.

Hingga pukul 09.01 WIB, sebanyak 46,33 juta saham telah ditransaksikan dalam 3.015 kali transaksi dengan total nilai Rp7,64 miliar. Kapitalisasi pasar juga melambung hingga Rp474,79 miliar.  

CRSN sebagai perusahaan jasa sertifikasi menetapkan penawaran umum perdana saham di harga maksimal yaitu Rp125 per saham pada 4 Juli hingga 6 Juli 2023. 

CRSN menerbitkan 600 juta saham biasa dengan nominal Rp50 per saham atau sebanyak 20,75 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Dengan harga yang ditetapkan, maka CRSN meraup dana segar sebesar Rp75 miliar. 

CRSN juga mengadakan Program ESA dengan jumlah sebanyak  2,10 persen dari saham yang ditawarkan dalam penawaran umum atau sebesar 12,60 juta saham. NH Korindo Sekuritas bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek dalam hajatan IPO ini. 

Adapun dana hasil dari IPO akan digunakan sekitar 97,92 persen untuk belanja barang modal (capital  expenditure) dengan rincian sekitar 23,35 persen untuk renovasi bangunan laboratorium yang berada di 5 lokasi yaitu di Sumatera 2 laboratorium (Jambi  &  Medan), Sulawesi 2 laboratorium  (Morowali & Kendari), dan Maluku 1 laboratorium (Halmahera). Transaksi ini akan dilakukan dalam waktu 12 bulan sejak dana IPO diterima. 

Sekitar 67,32 persen untuk belanja alat-alat laboratorium beserta perlengkapannya dari pihak ketiga. Transaksi ini akan dilakukan setelah renovasi laboratorium selesai. Kemudian sekitar 7,25 persen untuk belanja peralatan dan perlengkapan kantor seperti komputer, printer, mesin  fotocopy, meja & kursi  kerja, lemari arsip dan perabotan kantor lainya dari pihak ketiga. Transaksi ini akan dilakukan setelah renovasi laboratorium selesai.       

Sekitar 2,08 persen untuk modal kerja antara lain namun tidak terbatas untuk pembelian bahan habis dipakai dalam kegiatan operasional dan sewa kendaraan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper