Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Garudafood (GOOD) Ekspansi Bisnis Jamu, Saingan Tolak Angin SIDO?

Garudafood (GOOD) melalui salah satu anak usahanya PT Sinar Niaga Sejahtera (SNS) berencana untuk melakukan ekspansi ke bisnis obat tradisional atau jamu.
Produk-produk Garudafood. Garudafood (GOOD) melalui salah satu anak usahanya PT Sinar Niaga Sejahtera (SNS) berencana untuk melakukan ekspansi ke bisnis obat tradisional atau jamu. /garudafood.com
Produk-produk Garudafood. Garudafood (GOOD) melalui salah satu anak usahanya PT Sinar Niaga Sejahtera (SNS) berencana untuk melakukan ekspansi ke bisnis obat tradisional atau jamu. /garudafood.com

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten makanan dan minuman PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. (GOOD) melalui salah satu anak usahanya PT Sinar Niaga Sejahtera (SNS) berencana untuk melakukan ekspansi ke bisnis obat tradisional atau jamu. GOOD akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) untuk meminta restu rencana ini.

SNS merupakan perusahaan yang secara resmi mendistribusikan produk-produk Garudafood ke seluruh wilayah distribusi. Berdasarkan struktur kepemilikan saham, sebanyak 54,95 persen saham SNS dikempit langsung oleh Garudafood.

Manajemen GOOD dalam keterbukaan informasi menjelaskan SNS berencana menambah kegiatan usaha ke aktivitas perdagangan besar obat tradisional untuk manusia (KBLI 46442). Studi kelayakan pun dilakukan untuk menilai apakah rencana ini memiliki dampak positif bagi keberlangsungan SNS ke depan.

Manajemen menyebutkan kinerja SNS dalam kurun 2018—2022 terus mengalami pertumbuhan, kecuali 2020 yang bertepatan dengan Covid-19. Pertumbuhan ini mengindikasikan bahwa strategi penjualan yang diterapkan cukup berhasil.

“Guna meningkatkan kinerja ke depannya, kami melihat adanya peluang usaha di bidang perdagangan besar obat tradisional untuk manusia. Peluang usaha tersebut adalah kegiatan usaha yang bukan bagian dari salah satu bidang usaha kami,” tulis manajemen.

Dari sisi lanskap usaha dan persaingan, saat ini terdapat beberapa perusahaan distribusi makanan dan minuman olahan maupun makanan dan minuman tradisional seperti jam yang merupakan pesaing dari PT SNS.

Perusahaan tersebut antara lain PT Angsana Dwitunggal distributor Alanabi, PT Multiverse Anugerah Chemindo, PT Bina Mitra Jaya Bersama, PT Subur Anugerah Indonesia, PT Hinsa Sejahtera Indonesia, CV Wisnu JKW, PT Moringa Organik Lombok, dan CV Vitorio Jaya.

Namun seiring dengan prospek perekonomian Indonesia yang diprediksi akan tumbuh lebih tinggi pada 2023, kinerja Industri makanan dan minuman pun termasuk obat tradisional diproyeksikan akan terus meningkat.

“Tingkat konsumsi rumah tangga dan investasi yang makin baik merupakan faktor penting dalam menggerakkan pertumbuhan Industri makanan dan minuman serta obat tradisional, sehingga kesinambungan bisnis SNS terus terjaga,” tulis KJPP Asrori dan Rekan dalam studi kelayakan terhadap rencana ini.

Adapun Garudafood berencana menggelar RUPSLB pada 15 Agustus 2023. Manajemen SNS juga menyampaikan rencana untuk segera mengeksekusi penambahan kegiatan usaha ini setelah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), RUPSLB Garudafood dan mengurus izin usaha baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper