Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GIC Singapura Bakal Borong Saham Cinema XXI setelah IPO

Sovereign Wealth Fund (SWF) Singapura, GIC melalui Salween Investment Pte. Ltd. dapat menambah kepemilikan sahamnya di Cinema XXI yang akan IPO.
Cinema XXI/Istimewa.
Cinema XXI/Istimewa.

Bisnis.com, JAKARTA - Kendaraan investasi Pemerintah Singapura, GIC melalui Salween Investment Private Limited, dapat menambah kepemilikannya di pengelola jaringan Cinema XXI PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk. yang akan melakukan private placement dan penawaran umum perdana saham (IPO).

Dalam prospektus yang terbit di Harian Bisnis Indonesia, Jumat (7/7/2023), struktur pemegang saham Cinema XXI saat ini adalah PT Harkatjaya Bumipersada (HJB) sebanyak 60 miliar saham atau setara 79,99 persen, PT Adi Pratama Nusantara (APN) sebanyak 15 miliar saham atau 20 persen, dan Salween Investment Pte. Ltd. (SIP) sebanyak 10 juta saham atau 0,01 persen kepemilikan. 

Pemegang saham Cinema XXI berencana melepas sahamnya, yakni HJB dengan jumlah sebanyak-banyaknya 6,67 miliar saham biasa atau 8 persen, dan APN sebanyak-banyaknya 1,66 miliar saham atau sebesar-besarnya 2 persen dari modal ditempatkan dan disetor Cinema XXI setelah penawaran umum perdana saham (IPO), dengan harga penjualan sama dengan harga penawaran. 

Rencana pelepasan saham ini akan dilakukan oleh pemegang saham penjual melalui penawaran terbatas atau private placement, yang akan ditawarkan kepada tidak lebih dari 100 pihak, dan akan dijual kepada tidak lebih dari 50 pihak.

Selain rencana tersebut, masing-masing pemegang saham Cinema XXI saat ini, HJB dan APN telah menandatangani call option agreement tanggal 5 Desember 2016 dengan SIP. Berdasarkan hal ini, HJB akan memberikan hak opsi kepada SIP untuk membeli sebanyak-banyaknya 15 miliar saham yang dimilikinya yang merupakan saham lama milik HJB. 

APN juga akan memberikan hak opsi ke SIP untuk membeli sebanyak-banyaknya 3,745 miliar saham Cinema XXI yang dimilikinya, yang merupakan saham lama APN. 

Dengan asumsi call option digunakan seluruhnya, maka struktur permodalan dan susunan pemegang saham setelah call option menjadi HJB dengan 38,33 miliar saham atau setara 45,99 persen kepemilikan, APN sebanyak 9,58 miliar saham atau setara 11,5 persen kepemilikan, dan SIP menjadi 18,76 miliar saham atau setara 22,51 persen kepemilikan. 

Sebagaimana diketahui, Cinema XXI membeberkan rencana IPO dengan melepas sebanyak-banyaknya 8.335.000.000 (8,33 miliar) saham dengan nilai nominal Rp8. Jumlah saham itu setara 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO. 

Cinema XXI menetapkan rentang harga penawaran awal Rp270-Rp288 per saham. Dalam IPO ini, Cinema XXI berpotensi meraih dana Rp2,25 triliun-Rp2,40 triliun setelah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Cinema XXI dalam melakukan IPO juga akan melaksanakan program saham untuk karyawan (ESA) sejumlah 0,13 persen saham atau setara 11.112.000 (11,11 juta) saham.

Di samping IPO, Cinema XXI juga akan melaksanakan private placement 10 persen saham kepada beberapa investor strategis. Pelepasan saham dilakukan oleh PT Harkatjaya Bumipersada (HJB) sebanyak 8 persen, dan PT Adi Pratama Nusantara (APN) sejumlah 2 persen. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper