Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertimbangan Astra Otoparts (AUTO) dalam Memproduksi Komponen EV

Emiten komponen otomotif PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO), ungkap hal yang menjadi pertimbangan dalam memproduksi komponen kendaraan listrik atau EV.
(kiri-kanan) Direktur Astra Otoparts Lay Agus, Direktur Astra Otoparts Tujuh Martogi Siahaan, Presiden Direktur Astra Otoparts Hamdhani Dzulkarnaen Salim, Presiden Komisaris Astra Otoparts Gidion Hasan, Direktur Astra Otoparts Ronny Kusgianta, Direktur Astra Otoparts Wanny Wijaya, Direktur Astra Otoparts Heru Harsana, dan Direktur Astra Otoparts Kusharijono setelah RUPST 11 April 2023/Dok.AUTO.
(kiri-kanan) Direktur Astra Otoparts Lay Agus, Direktur Astra Otoparts Tujuh Martogi Siahaan, Presiden Direktur Astra Otoparts Hamdhani Dzulkarnaen Salim, Presiden Komisaris Astra Otoparts Gidion Hasan, Direktur Astra Otoparts Ronny Kusgianta, Direktur Astra Otoparts Wanny Wijaya, Direktur Astra Otoparts Heru Harsana, dan Direktur Astra Otoparts Kusharijono setelah RUPST 11 April 2023/Dok.AUTO.

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten produsen komponen otomotif PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO), anak usaha PT Astra International Tbk. (ASII) mengungkapkan beberapa hal yang menjadi pertimbangan perseroan dalam memproduksi komponen kendaraan listrik (electric vehicle/EV).

Direktur AUTO Wanny Wijaya mengatakan penetrasi kendaraan listrik di Indonesia masih rendah, meskipun saat ini kendaraan listrik tengah menjadi tren sebagai upaya untuk mengurangi emisi karbon.

"EV ini kan lagi tren, tapi sebetulnya EV di Indonesia itu belum terlalu banyak. Posisi AUTO sebagai pemain global untuk komponen otomotif baik roda dua, roda empat, maupun kendaraan komersial sangat concern terhadap hal tersebut," ujar Wanny di kantornya pada Rabu, (5/7/2023).

Menurutnya, perlu adanya dukungan pemerintah untuk meningkatkan penetrasi kendaraan listrik, terutama terkait harga mobil listrik yang masih relatif mahal.

"Dari sisi harga, konsumen mau beli di harga berapa? Biasanya yang beli mobil listrik itu yang sudah punya mobil 4 baru kemudian beli mobil listrik, kalau untuk mobil pertama rasanya agak sulit," katanya.

Selain itu, sebagai produsen komponen otomotif, AUTO juga masih menunggu para agen pemegang merek untuk meluncurkan mobil listrik. "Jadi kalau OEM belum luncurkan mobil listrik, kami dari industri komponen juga masih menunggu," ujar Wanny.

Kendati demikian Wanny mengatakan, Astra Otoparts memiliki strategi untuk menjajaki peluang bisnis di segmen kendaraan listrik, salah satunya dengan menyediakan fasilitas infrastruktur pengisian daya mobil listrik melalui Astra Otopower.

Sejauh ini AUTO 7 lokasi charging station Astra Otopower yang mencakup area Jabodetabek. Lokasi charging station tersebut ditempatkan di rest area, atau tempat yang banyak populasi mobil listrik.

"Charging station unitnya juga bisa dijual putus ke OEM manufacturer karena kami bisa buat dengan tipe all charger, medium fast charger, dan ultra fast charger," ujarnya.

Sebagai informasi, AUTO pada kuartal I/2023 telah menyerap Rp133 miliar dari total belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp500 miliar yang telah dianggarkan tahun 2023 ini.

Belanja modal tersebut dipergunakan diantaranya untuk menjajaki peluang bisnis di segmen kendaraan listrik, salah satunya dengan menyediakan fasilitas infrastruktur pengisian daya mobil listrik Astra Otopower.

Secara kinerja, AUTO mencatatkan laba bersih konsolidasian sebesar Rp432,9 miliar pada kuartal I/2023, tumbuh 92,1 persen dari periode sama tahun lalu sebesar Rp225,3 miliar. 

Kenaikan laba bersih AUTO sejalan dengan meningkatnya pendapatan perseroan menjadi Rp5 triliun pada kuartal I/2023, atau tumbuh 8,6 persen dari kuartal I/2022 sebesar Rp4,6 triliun.

Adapun, saham AUTO terpantau terkoreksi 1,79 persen hari ini Rabu, (5/7/2023) ke level Rp2.750 per saham. Sepanjang perdagangan, saham AUTO bergerak di rentang Rp2.730-Rp2870.

Kendati demikian, Head of Research NH Korindo Sekuritas Liza Camelia mengatakan saham AUTO telah mencapai target yang ditetapkan yakni Rp2.850 per saham.

"Sejatinya AUTO telah mencapai target Rp2.850 dengan sangat akurat hari ini. Kami menyarankan investor untuk take profit," ujar Liza kepada Bisnis, Rabu, (5/7/2023).

Adapun level support saham AUTO menurut Liza berada di Rp2.700 hingga Rp2.500 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper