Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Grup Triputra (ASSA) Rombak Bisnis AnterAja Demi Kejar Profit

Adi Sarana Armada (ASSA) menargetkan bisnis kurir AnterAja untuk mencapai titik impas atau break even point pada tahun ini.
Motor listrik yang digunakan oleh kurir AnterAja./istimewa
Motor listrik yang digunakan oleh kurir AnterAja./istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Bisnis kurir AnterAja milik emiten Grup Triputra, PT Adi Sarana Armada Tbk. (ASSA) mencatatkan kinerja lesu sepanjang tahun berjalan ini. Oleh sebab itu, perseroan berencana merombak bisnis AnterAja.

Direktur Keuangan ASSA Jerry Fandy mengatakan sejauh ini AnterAja melayani pengiriman melalui e-commerce dengan skema business-to-consumers (B2C). Pertumbuhan e-commerce yang kian melambat juga turut berdampak pada lesunya jasa kurir AnterAja.

"Memang bisnis kurir AnterAja sangat erat hubungannya dengan e-commerce karena hampir 90 persen melayani e-commerce. Kami melihat growth pada tahun ini dari e-commerce terbatas atau flat," ujar Jerry dalam paparan publik Rabu, (28/6/2023).

Oleh sebab itu, dia mengatakan perseroan berencana menambah layanan bisnis AnterAja, tidak hanya menyediakan layanan kurir kepada konsumen tetapi juga melayani antar perusahaan atau business-to-business (B2B).

"Jadi prospek AnterAja itu akan kami switch, kami akan tambah, dan kami akan besarkan kapasitas di sektor B2B," katanya.

Lebih lanjut dia mengatakan, perseroan menargetkan bisnis pengiriman barang tersebut dapat bertahan, setidaknya jumlah total pendapatan dan pengeluaran setara atau break even point dengan target pengiriman sekitar 500-600 ribu parsel per hari.

Terkait kontraksi di bisnis kurir AnterAja, Jerry mengatakan perseroan menetapkan target konservatif dengan proyeksi pendapatan 2023 kurang lebih sama atau turun sedikit dibanding tahun sebelumnya.

"Kami juga berharap di akhir tahun ini bisnis kurir bisa break even point atau memperbaiki kinerjanya sehingga bisa mengurangi kerugian atas performance," pungkasnya.

Menilik laporan keuangan, ASSA membukukan laba bersih sebesar Rp51,83 miliar pada kuartal I/2023, atau turun 28,98 persen secara year-on-year (yoy) dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp72,98 miliar.

Sementara itu, pendapatan perseroan juga turun 25,38 persen yoy menjadi Rp1,14 triliun dibanding kuartal I/2022 sebesar Rp1,53 triliun.

Pendapatan segmen bisnis kurir merosot secara 86,57 persen secara quarter-on-quarter (QoQ) dari Rp3,15 triliun pada Desember 2022 menjadi Rp423,04 miliar pada 31 Maret 2023.

Secara rinci, kontribusi pendapatan perseroan dari sewa kendaraan berkontribusi sebesar Rp493,75 miliar, diikuti jasa kurir Rp423,04 miliar, penjualan kendaraan bekas Rp225,90 miliar, logistik Rp148,57 miliar, dan lelang Rp41,59 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper