Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Dibuka Lesu, Saham GOTO, ANTM, BBCA Paling Laris

Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) menjadi saham yang paling laris transaksi di tengah pelemahan IHSG.
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu kantor perusahaan sekuritas di Jakarta, Kamis (12/1/2023). Bisnis/Suselo Jati
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu kantor perusahaan sekuritas di Jakarta, Kamis (12/1/2023). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di posisi 6.639,73 pada perdagangan hari ini, IHSG sempat memerah namun kembali menguat di detik awal perdagangan. 

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) pukul 09.00 WIB, IHSG berada di posisi 6.643,25 menguat 0,05 persen atau 3,52 poin. IHSG sempat dibuka merah di posisi 6.634,64 pada detik awal perdagangan. 

Setelah 1 menit perdagangan IHSG tetap berada di posisi yang sama dengan 179 saham menguat, 110 saham melemah dan 257 saham jalan di tempat. Selama satu menit perdagangan juga mencatatkan telah terjadi transaksi sebesar Rp144,94 miliar untuk 329,13 juta saham dalam 23.650 kali transaksi. 

Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) menjadi saham yang paling laris diperdagangkan, tetapi harganya turun 1,77 persen ke posisi Rp111 per saham. Saham lain yang laris adalah PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) yang juga bergerak melemah ke posisi Rp1.935 per saham atau turun 2,72 persen. 

Selanjutnya ada saham bank buku empat PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang juga aktif diperdagangkan dengan masing-masing ke posisi Rp5.425 dan Rp9.050 per saham. 

Sebelumnya Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan IHSG diperkirakan akan konsolidasi dengan kecenderungan melemah di rentang 6.620-6.660 pada hari ini. 

“Secara teknikal, MFI dan Stochastic RSI cenderung bergerak turun ke oversold area, diiringi pelebaran negative slope pada MACD,” katanya dalam riset harian, dikutip Senin (26/6/2023). 

Adapun saat ini Pelaku pasar dalam negeri diperkirakan masih berfokus pada keputusan dan petunjuk dari bank-bank sentral besar di barat terkait kebijakan moneternya. Semua bank-bank sentral tersebut masih mengindikasikan tetap melanjutkan kebijakan moneter ketat untuk beberapa bulan kedepan.

Hari perdagangan yang lebih singkat pada pekan ini, menyusul libur pada 28-30 Mei 2023 turut mempengaruhi sikap hati-hati pelaku pasar. 

Pada pekan ini, AS akan merilis data CB Consumer Confidence bulan Juni 2023 (27/6/2023), dan GDP Growth Rate QoQ Final per Kuartal I-2023 (29/6/2023). Sementara, Tiongkok akan merilis NBS Manufacturing PMI bulan Juni 2023 (30/6/2023) yang sebelumnya berada di 48,8 bulan Mei 2023. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper