Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Cenderung Melemah, Cermati Saham SRTG, ERAA, MIKA & SAME

IHSG hari ini diperkirakan konsolidasi dengan kecenderungan melemah pada rentang 6.630-6.680.
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (20/7/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (20/7/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi cenderung melemah di rentang 6.630-6.680 pada perdagangan Jumat (23/6). Beberapa saham yang dapat dicermati adalah SRTG, ERAA, MIKA dan SAME.

Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menuturkan IHSG diperkirakan konsolidasi dengan kecenderungan melemah rentang 6.630-6.680 seiring terbentuknya death cross pada MACD seiring Stochastic RSI yang terus bergerak turun dari overbought area.

Dari eksternal, indeks-indeks Wall Street cenderung bergerak flat pada perdagangan kemarin. Indeks-indeks Wall Street pun diperkirakan mengalami pelemahan pertama dalam beberapa pekan terakhir.

“Kondisi ini salah satunya dipicu oleh respon pelaku pasar terhadap petunjuk dari The Fed mengenai potensi dua kali kenaikan suku bunga acuan lagi di 2023,” ujar Valdy dalam riset, Jumat (23/6/2023).

Lantas jumlah kenaikan suku bunga acuan akan relatif lebih besar daripada perkiraan mayoritas pelaku pasar pada awal 2023.

Di sisi lain, mayoritas indeks di Eropa mengalami koreksi pada perdagangan kemarin. Saham-saham perbankan memimpin pelemahan yang mencapai 2 persen untuk kemarin.

Adanya koreksi untuk saham perbankan dipengaruhi oleh keputusan European Central Bank (ECB) dan bank sentral Swiss yang menaikan suku bunga acuan 25 basis poin (bps). Kebijakan serupa kemungkinan akan diterapkan oleh Bank of England (BoE).

Menurutnya, para pelaku pasar tengah fokus kepada keputusan dan petunjuk dari para bank sentral besar mengenai kebijakan moneter. Para bank sentral terindikasi akan melanjutkan pengetatan kebijakan moneter dalam beberapa bulan ke depan.

“Fokus pelaku pasar di akhir pekan ini dan awal pekan depan diperkirakan masih kepada keputusan dan petunjuk dari bank-bank sentral besar di barat terkait kebijakan moneternya,” tuturnya.

Selain itu, Bank Indonesia (BI) kembali menahan suku bunga acuan di 5,75 persen seiring masih ada ruang cukup untuk menjaga suku bunga acuan. 

Terlebih lagi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS cenderung stabil di Rp15.000, dengan inflasi yang melanjutkan tren penurunan mendekati asumsi Pemerintah di 2 persen sampai 4 persen.

“Pelaku pasar dapat mencermati saham-saham seperti SRTG, ERAA, MIKA dan SAME,” katanya.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper