Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Absen Bagi Dividen, Bos Gajah Tunggal Jual 100.000 Saham GJTL

Direktur PT Gajah Tunggal (GJTL) Kisyuwono terpantau menjual 100 ribu saham GJTL. Aksi jual tersebut dilakukan beberapa hari sebelum putusan absen bagi dividen.
Aktivitas pekerja di pabrik ban PT Gajah Tunggal Tbk. (GJTL)/gt-tires.com
Aktivitas pekerja di pabrik ban PT Gajah Tunggal Tbk. (GJTL)/gt-tires.com

Bisnis.com, JAKARTA — Direktur PT Gajah Tunggal Tbk. (GJTL) Kisyuwono terpantau mengurangi kepemilikannya di perusahaan setelah menjual 100 ribu saham GJTL pada 9 Juni 2023 yang lalu. Aksi jual tersebut dilakukan beberapa hari sebelum perseroan memutuskan untuk absen membagi dividen tahun buku 2022.

Berdasarkan keterbukaan informasi pada laman Bursa Efek Indonesia, Kisyuwono menjual 100.000 lembar saham pada harga Rp855. Alhasil dia harus merogoh kocek sebesar Rp85,50 juta.

Melalui transaksi ini kepemilikan Kisyuwono di GJTL berkurang menjadi 200 ribu saham atau setara dengan 0,0057 persen.

Melansir dari data RTI Business per tanggal 31 Mei 2023, pemegang saham dari jajaran komisaris dan direksi hanya ada 2 nama. Selain Kisyuwono, Lei Huai Chin selaku komisaris utama perseroan tercatat menggenggam 4.500 saham GJTL.

Mayoritas saham GJTL dimiliki oleh Denham PTE LTD selaku pengendali perusahaan yang mengempit 1,72 miliar saham atau setara dengan 49,50 persen. Di posisi kedua, ada Compagnie Financiere Michelin SCMA yang menggenggam 348,48 juta saham GJTL atau sebesar 10 persen.

Disusul investor kawakan Lo Kheng Hong yang memiliki 5,10 persen GJTL. Sementara sisasnya atau sekitar 35 persen dimiliki oleh masyarakat.

Sebelumnya, GJTL memutuskan untuk absen membagikan dividen untuk tahun buku 2022 dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada Kamis, (15/6/2023).

Direktur GJTL Kisyuwono mengatakan, keputusan tak membagikan dividen diambil setelah sepanjang 2022 perseroan menderita rugi bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp181,38 miliar.

"Hasil RUPS tadi karena perusahaan masih membukukan rugi pada 2022 maka kami memutuskan untuk tidak membagikan dividen maupun laba cadangan," ujar Kisyuwono dalam paparan publik Kamis, (15/6/2023).

Oleh sebab itu, perseroan menyiapkan berbagai strategi untuk membidik target pertumbuhan laba dan pendapatan mencapai 10-15 persen pada 2023.

Executive Vice President Corporate Finance GJTL Raymond Feddes menambahkan strategi perseroan di antaranya yakni melakukan penetrasi ke pasar domestik. Sebab, saat ini ekspor ban GJTL sedang lesu karena gejolak di negara-negara tujuan ekspor seperti Amerika Serikat (AS) dan Eropa.

"Sebab untuk saat ini ekspor lagi agak lesu, jadi ada ekspektasi mungkin di kuartal III/2023 akan pulih terutama di pasar AS dan Eropa," jelas Raymond.

Dia mengatakan perseroan berharap kontribusi ekspor ban dapat naik tahun ini. Selain itu, GJTL juga berencana untuk menambah kapasitas produksi untuk ban TBR hingga 2.700 unit per hari.

"Kami akan meningkatkan kapasitas produksi untuk ban TBR dari 2.500 per hari, jadi sampai akhir tahun ditingkatkan menjadi 2.700 ban per hari. Tapi untuk membuka pabrik baru belum ada rencana," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper