Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Grup Djarum Sarana Menara (TOWR) Bidik Cuan dari Indosat (ISAT)

Sarana Menara Nusantara (TOWR) siap membantu kebutuhan relokasi operator yang pada tahun lalu melakukan merger, yaitu Indosat dan Hutchison.
Vice President Director Protelindo Adam Gifari (kanan) bersama Director Indra Gunawan menjelaskan tentang kinerja perusahaannya saat berkunjung ke kantor Redaksi Harian Bisnis Indonesia, di Jakarta, Rabu (24/1)./JIBI-Abdullah Azzam
Vice President Director Protelindo Adam Gifari (kanan) bersama Director Indra Gunawan menjelaskan tentang kinerja perusahaannya saat berkunjung ke kantor Redaksi Harian Bisnis Indonesia, di Jakarta, Rabu (24/1)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten Grup Djarum PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) memperkirakan bisnis menara pada tahun ini bisa membantu kebutuhan relokasi operator yang pada tahun lalu melakukan merger, yaitu Indosat dan Hutchison.

Wakil Direktur Utama Adam Gifari memaparkan pembangunan infrastruktur telekomunikasi oleh TOWR tahun ini secara garis besar terdiri dari 3 tiga kategori yakni menara telekomunikasi, serat optik atau fiber untuk konektivitas menara, termasuk serat untuk Fiber to The Home (FTTH).

“Bisnis menara pada tahun ini pun akan bisa membantu kebutuhan relokasi operator yang pada tahun lalu melakukan merger, yaitu Indosat dan Hutchison,” ujarnya kepada Bisnis, dikutip, Senin (19/6/2023).

Dia juga memperkirakan pertumbuhan fiber perseroan pada tahun ini cukup baik sekitar dobel digit seiring dengan kebutuhan masyarakat akan layanan internet nirkabel 4G yang handal.

“Ini berarti butuh sambungan fiber antar menara yang berfungsi sebagai transportasi data yang tinggi. Dari data industri 2022 yang TOWR terima, tidak kurang dari 90 persen layanan internet di Indonesia masih menggunakan jaringan nirkabel,” terangnya.

Sementara untuk layanan konektivitas ini mencakup beberapa variasi solusi koneksi ke internet, Adam juga memproyeksikan masih tumbuh dobel digit tahun ini untuk melayani segmen enterprise dan institusi.

Menurutnya, tantangan utama perusahaan penyedia infrastruktur telekomunikasi yang padat modal seperti perseroan adalah tingkat bunga. 

Namun demikian, tahun ini tingkat suku bunga cukup membaik dan memberikan harapan dengan angka inflasi Indonesia akhir-akhir ini yang cenderung rendah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper