Bisnis.com, JAKARTA - Indeks sektoral teknologi kembali menjadi salah satu indeks dengan pergerakan negatif sejak awal tahun hingga hari ini atau year to date (YTD).
Pada penutupan 16 Juni 2023, IDX Techno ditutup melemah 2,5 persen year to date, leih rendah jika dibandingkan IHSG yang melemah 2,22 persen secara YTD.
Sementara itu, berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga akhir Mei 2023, IDX Techno ditutup melemah 1,09 persen YTD, dengan beberapa saham menjadi pemberat indeks.
Saham pertama yang menjadi pemberat indeks adalah saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) dengan perubahan harga 42,23 persen secara YTD. Saham ini menekan IDX Techno sebanyak 394,90 poin.
Lalu saham selanjutnya adalah saham PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) yang menekan indeks 153,54 poin. Saham BUKA mengalami perubahan harga 19,08 persen YTD.
Saham lainnya yang menekan indeks sektor teknologi adalah TECH, TFAS, DMMX, dan DCII masing-masing 67,77 poin, 39,99 poin, 37,63 poin, dan 24,75 poin. Saham lainnya yang juga menekan IDX Techno adalah NFCX, BELI, WIRG, dan MTDL masing-masing 20,88 poin, 15,45 poin, 13,02 poin, dan 7,49 poin.
Baca Juga
Sementara itu, saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) menjadi saham penahan IDX Techno, dengan menguat 61,54 persen year to date. Saham GOTO menahan indeks dengan peningkatan 681,09 poin.
Saham yang menguat lainnya adalah PT M Cash Integrasi Tbk. (MCAS) yang menahan indeks 22,15 poin, dengan meningkat 12,77 persen secara YTD.
Saham-saham pendatang baru seperti AWAN, WIFI, IRSX, TRON, ELIT, JATI, dan PTSN juga menjadi saham-saham dengan peningkatan tertinggi di sektor teknologi saat ini.
Adapun saham GOTO menjadi saham dengan bobot terbesar di IDX Techno, yakni sebanyak 31,89 persen, dengan free float market cap senilai Rp26,84 triliun. Hal tersebut disusul DCII dengan bobot sebesar 18,91 persen, dengan free float market cap Rp15,92 triliun, dan PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) sebesar 13,09 persen, dengan free float market cap Rp11,01 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel