Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Darma Henwa (DEWA) Longsor ke Level Rp54, Tak Ada Efek Salim

Saham Darma Henwa (DEWA) anjlok dua hari beruntun dan berakhir ke level Rp54.
Logo PT Darma Henwa Tbk/Istimewa
Logo PT Darma Henwa Tbk/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Saham Grup Bakrie PT Darma Henwa Tbk. (DEWA) terpantau longsor 3,57 persen pada akhir perdagangan hari ini, Jumat (16/6/2023). Pelemahan ini melanjutkan penurunan kemarin setelah sempat melonjak pada 14 Juni 2023. 

Berdasarkan data Bloomberg, saham DEWA turun 2 poin ke level Rp54 dengan price to earning ratio minus 4,46 kali dan kapitalisasi pasar Rp1,18 triliun. Sepanjang hari ini, saham DEWA bergerak di rentang Rp54-58.

Saham DEWA sempat mendadak naik ke posisi Rp61 pada perdagangan 14 Juni 2023, saat perseroan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).

RUPST DEWA memutuskan orang kepercayaan Grup Salim, Teguh Boentoro masuk dalam jajaran direksi.

Menurut informasi salah satu pemegang saham, RUPST tersebut menyetujui masuknya Teguh Boentoro ke dalam jajaran direksi DEWA menggantikan salah satu dari dua direktur yang mengundurkan diri yaitu Prabhakaran Balasubramanian dan Rio Supin.

“Iya, pada setuju [perombakan jajaran direksi], posisi antara presiden direktur atau direktur,” kata investor yang tidak ingin disebutkan namanya, Rabu (14/6/2023).

Bisnis telah mencoba mengkonfirmasi dan datang ke RUPST, namun hingga berita ini ditulis belum ada keterangan resmi dari manajemen DEWA.

Adapun RUPST tersebut memiliki lima mata acara yaitu persetujuan dan pengesahan laporan tahunan 2022, pemberian wewenang kepada dewan komisaris untuk merancang, menetapkan dan memberlakukan sistem remunerasi, penunjukan akuntan publik serta perubahan/penetapan kembali susunan pengurus DEWA.

Teguh Boentoro merupakan Komisaris Independen PT Amman Mineral International Tbk (AMAN). Dia juga menjabat sebagai Komisaris PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS).

Sementara itu, sebelum adanya aksi penempatan Teguh di tubuh DEWA, kelindan antara Grup Salim dan Grup Bakrie lebih dulu terjadi melalui aksi korporasi di tubuh PT Bumi Resources Tbk. (BUMI).

Aksi korporasi itu bermula pada Oktober 2022 lalu. Kala itu BUMI kembali melaksanakan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu atau private placement.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper