Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Keuntungan Investasi SBSN Project Based Sukuk

Produk Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Project Based Sukuk dinilai bisa menjadi salah satu alternatif investasi.
Produk Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Project Based Sukuk dinilai bisa menjadi salah satu alternatif investasi. /Instagram @djpprkemenkeu
Produk Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Project Based Sukuk dinilai bisa menjadi salah satu alternatif investasi. /Instagram @djpprkemenkeu

Bisnis.com, JAKARTA - Produk Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Project Based Sukuk dinilai bisa menjadi salah satu alternatif investasi karena menawarkan imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat inflasi.

Surat Berharga Syariah Negara Project Based Sukuk yang diterbitkan dengan prinsip syariah dan 100 persen dijamin oleh negara. Imbal hasil dari Project Based Sukuk tergolong tinggi dan dapat mengalahkan tingkat inflasi.

Head of Investment Research Bibit, Vivi Handoyo Lie, mencontohkan, imbal hasil (yield) Project Based Sukuk seri PBS003 yang jatuh tempo di tahun 2027 adalah 5,52 persen per tahun, sedangkan yield untuk PBS033 yang jatuh tempo di tahun 2047 adalah 6,62 persen per tahun.

"Sebagai perbandingan, pada periode Mei 2023, inflasi berada di angka 4 persen sehingga Project Based Sukuk seri PBS003 memiliki imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan inflasi," jelasnya dalam siaran pers, Rabu (14/6/2023).

Vivi menyampaikan, para investor tidak perlu khawatir dengan jatuh tempo Project Based Sukuk yang terlihat lama karena instrumen ini dapat diperdagangkan di pasar sekunder sehingga sifatnya likuid.

Artinya, apabila ada kebutuhan mendesak, investor memiliki opsi untuk menjualnya sebelum jatuh tempo. Project Based Sukuk juga memiliki beberapa keunggulan lain yang menjadikannya sangat cocok bagi investor yang ingin mendiversifikasikan portofolio investasi mereka.

Pertama, Project Based Sukuk menawarkan passive income yang stabil karena ketika membeli, investor dapat mengetahui kepastian berapa besar kupon yang mereka dapatkan setiap enam bulan sekali.

Kedua, pajak yang dikenakan pada Project Based Sukuk hanya 10 persen, berbeda dari misalnya deposito yang berada di angka 20 persen.

Ketiga, berbeda dari deposito yang dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan memiliki batas maksimal Rp2 miliar per bank per nasabah, jumlah investasi Project Based Sukuk tetap dijamin oleh negara tanpa batas maksimal.

Kepala Divisi Pasar Modal Syariah Bursa Efek Indonesia, Irwan Abdalloh, menyampaikan bahwa ketenangan dalam berinvestasi merupakan salah satu faktor kunci mengapa generasi muda berinvestasi di pasar modal.

“Tren yang berlaku pada anak muda sekarang adalah hijrah. Banyak generasi muda yang mulai tertarik investasi di pasar modal Syariah, mereka pun mulai sadar bahwa investasi bukan hanya untuk mendapatkan keuntungan, tapi juga untuk mendapatkan ketenangan,” ujar Irwan.

Bibit juga mewadahi investasi Project Based Sukuk kian inklusif. Minimal jumlah investasi Project Based Sukuk sebesar Rp1 juta sehingga ada lebih banyak lagi masyarakat Indonesia yang dapat membelinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper