Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prasidha Aneka (PSDN) Balikkan Rugi Jadi Laba Lewat Selisih Kurs Kuartal I/2023

PSDN mencatatkan laba bersih sebesar Rp16,56 miliar, pencapaian ini mampu membalikkan kondisi rugi bersih sebesar Rp12,50 miliar pada kuartal I/2022.
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (20/7/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (20/7/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten pengolahan makanan PT Prasidha Aneka Niaga Tbk. (PSDN) berhasil membalikkan rugi menjadi laba sebesar Rp16,56 miliar sepanjang kuartal I/2023. 

Berdasarkan laporan keuangan pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI) PSDN mencatatkan laba bersih sebesar Rp16,56 miliar, pencapaian ini mampu membalikkan kondisi rugi bersih sebesar Rp12,50 miliar pada kuartal I/2022. 

Meskipun laba bersih meningkat, penjualan bersih PSDN terpantau turun 50,41 persen ke posisi Rp102,55 miliar di kuartal I/2023 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp206,81 miliar. 

Penjualan tersebut ditopang oleh tiga segmen yaitu komoditas, kopi bubuk dan kopi instan. PSDN hanya menjual komoditas karet ke pasar lokal sebesar Rp336,05 juta, sementara itu untuk pasar ekspor karet tidak ada penjualan, begitu pula pasar lokal untuk kopi, laporan keuangan mencatatkan penjualan yang nihil. 

Sementara itu segmen kopi bubuk terjual sebesar Rp5,95 miliar meningkat dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp1,48 miliar. Sementara itu penjualan kopi instan baik pasar lokal maupun ekspor tercatat masing-masing sebesar Rp32,31 miliar dan Rp63,95 miliar. 

PSDN membukukan pendapatan operasi lainnya sebesar Rp20,614 miliar yang disumbang laba selisih nilai tukar atau kurs rupiah setara Rp19,215 miliar. Sedangkan di kuartal 1 2022 tercatat beban operasi senilai Rp3,517 miliar.

PSDN juga mencatatkan beban pokok penjualan sebesar Rp71,53 miliar, angka tersebut juga ikut turun sebesar 60 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp182,79 miliar. Alhasil, laba kotor tercatat sebesar Rp31,01 miliar, naik 29 persen dari posisi sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp24,01 miliar. 

Emiten ini pun berhasil membalikkan rugi bersih yang tercatat sebesar Rp12,50 miliar di kuartal I/2022 menjadi laba bersih sebesar Rp16,56 miliar di kuartal I/2023. 

Laba dasar per saham juga berbalik arah menjadi Rp7,83 per saham dari rugi dasar per saham sebesar Rp10,89 per saham. 

Total liabilitas Rp651,67 miliar, mengalami penyusutan 2,2 persen dari posisi akhir tahun lalu sebesar Rp666,49 miliar. Liabilitas tersebut terdiri atas liabilitas jangka pendek sebesar Rp400,43 miliar dan liabilitas jangka panjang tercatat sebesar Rp251,23 miliar. 

Sementara itu total ekuitas Rp55,69 miliar, naik 42 persen dibandingkan catatan akhir tahun sebelumnya sejumlah Rp39,12 miliar. Total aset senilai Rp707,36 miliar, naik tipis 0,2 persen dibandingkan akhir tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp705,62 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper