Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Sawit Sumbermas (SSMS) Terkoreksi, Ini Strategi Manajemen Kerek Kinerja

Emiten perkebunan PT  Sawit Sumbermas Sarana Tbk. (SSMS) melaporkan penurunan kinerja pada kuartal I/2023.
Jajaran Komisaris dan Direksi emiten perkebunan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk. (SSMS) berfoto bersama selepas Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Senin (23/5/2022).
Jajaran Komisaris dan Direksi emiten perkebunan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk. (SSMS) berfoto bersama selepas Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Senin (23/5/2022).

Bisnis.com,  JAKARTA — Emiten perkebunan PT  Sawit Sumbermas Sarana Tbk. (SSMS) melaporkan penurunan kinerja pada kuartal I/2023. Manajemen menyebutkan performa tiga bulan pertama 2023 dipengaruhi oleh siklus 5 tahunan pada perkebunan sawit.

Per Maret 2023, SSMS hanya mengantongi penjualan bersih sebesar Rp1,26 triliun. Capaian tersebut merefleksikan penurunan sebesar 42,18 persen dibandingkan dengan kuartal I/2022 yang mencapai Rp2,18 triliun.

Sejalan dengan penurunan top line, laba tahun berjalan SSMS yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk terkoreksi hingga 75,55 persen menjadi Rp242,0 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang menembus Rp989,65 miliar.

“Penurunan penjualan pada kuartal I/2023 disebabkan oleh produksi yang turun karena siklus lima tahunan. Kami juga melihat ada tren turun pada 2023, tetapi peralihan luas tanaman belum menghasilkan ke tanaman menghasilkan yang kami miliki bisa mendorong yield sehingga koreksi tidak akan terlalu drastis,” kata Direktur Utama Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) Nasarudin bin Nasir dalam paparan publik secara daring, Senin (8/5/2023).

SSM akan mengandalkan produktivitas dari tanaman yang memasuki usia siap menghasilkan, Nasarudin juga mengatakan produksi akan digenjot melalui mekanisasi dalam proses pemupukan dan adopsi digital dalam pengelolaan perkebunan.

Sampai akhir 2022, SSMS mengelola wilayah konsesi sebesar 115.849 hektare (ha) di mana 81.863 ha di antaranya merupakan area tertanam. Sejauh ini 100 persen perkebunan SSMS telah bersertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) dan 90 persen menyandang sertifikat Roundtable Sustainable Palm Oil (RSPO).

SSMS sejatinya melaporkan kenaikan produksi tandan buah segar (TBS) pada 2022. Sampai akhir tahun lalu, produksi mencapai 1,75 juta ton atau naik 9 persen daripada tahun sebelumnya sebesar 1,61 juta ton. Volume produksi ini setara dengan 96 persen dari yang ditargetkan SSMS.

Adapun produksi minyak sawit mentah (CPO) meningkat 14,25 persen secara tahunan menjadi 508.100 ton dibandingkan dengan 2021 sebesar 444.720 ton. Volume produksi kernel sawit ikut meningkat 16,28 persen dari 83.438 ton pada 2021 menjadi 97.019 ton pada 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper