Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Anjlok 1,03 Persen ke 6.792, Saham PTBA, UNTR, TKIM Kompak ARB

IHSG anjlok 1,03 persen pada sesi I perdagangan Rabu (3/5/2023). Saham PTBA, UNTR dan TKIM terpantau ambles hingga menyentuh auto reject bawah atau ARB.
Karyawati beraktivitas di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari pertama perdagangan saham tahun 2023 di Jakarta, Senin (2/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati beraktivitas di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari pertama perdagangan saham tahun 2023 di Jakarta, Senin (2/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 1,03 persen pada sesi I perdagangan Rabu (3/5/2023). Saham PTBA, UNTR dan TKIM terpantau ambles hingga menyentuh auto reject bawah atau ARB.

Pada pukul 10.28 WIB, IHSG turun 1,03 persen atau 70,42 poin ke level 6.792,87 pada perdagangan pagi ini. IHSG bergerak pada rentang 6.789 sampai 6.865 sepanjang sesi.

Tercatat, 166 saham menguat, 319 saham melemah, dan 206 saham bergerak di tempat. Kapitalisasi pasar terpantau menjadi Rp9.706 triliun.

Saham PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) menjadi saham big caps terboncos hari ini dengan terkoreksi 6,99 persen ke level Rp3.590. Disusul Saham UNTR yang anjlok 6,99 persen ke posisi 25.025, kemudian saham TKIM juga terjerembap 6,82 persen ke 6.150.

Sementara saham yang perkir di zona hijau antara lain ANTM yang naik 2,43 persen dan INDF naik 2,31 persen. 

Sebelumnya, Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan IHSG berpotensi melanjutkan pullback hari ini. Secara teknikal, terdapat gap ke kisaran 6.820.

Dari eksternal, pelemahan mayoritas indeks di AS dan Eropa di Selasa (2/5/2023) menambah sentimen negatif bagi IHSG. IHSG diperkirakan melemah ke kisaran 6.800-6.820 di Rabu (3/5/2023).

Valdy menuturkan indeks-indeks Wall Street melemah lebih dari 1 persen di Selasa (2/5/2023) tertekan oleh pelemahan harga saham-saham perbankan. Pelemahan ini dipicu oleh kekhawatiran pelaku pasar terhadap kondisi bank-bank regional di AS setelah salah satu bank regional besar di AS mencatatkan penurunan deposito hingga 40 persen di kuartal I/2023.

Sementara itu, keyakinan pasar terhadap kenaikan The Fed Rate sebesar 25 bps dalam FOMC 3-4 Mei 2023 mencapai 85 persen berdasarkan jajak pendapat oleh FedWatch tool. Pasar menantikan petunjuk dari The Fed mengenai arah kebijakan moneter setelah FOMC Mei tersebut.

"Sentimen negatif lain berasal dari peringatan U.S. Treasury Secretary, Janet Yellen bahwa utang Pemerintah AS berpotensi mencapai debt ceiling pada 1 Juni 2023, kecuali pengambil kebijakan dapat mencapai kesepakatan baru sebelum tanggal tersebut," kata Valdy, Rabu (3/5/2023).

Sejalan dengan Wall Street, mayoritas indeks di Eropa juga melemah lebih dari 1 persen pada perdagangan Selasa (2/5/2023). Pelemahan ini dipicu oleh pelemahan harga saham-saham minyak dan gas sejalan dengan pelemahan harga minyak dan gas dalam 2 hari terakhir yang dipicu kekhawatiran penurunan permintaan dari Tiongkok.

Dari dalam negeri, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan melambat ke 4,95 persen yoy di kuartal I/2023 dari 5,01 persen yoy di kuartal IV/2022. Hal ini membangun kekhawatiran bahwa peningkatan konsumsi domestik belum mampu mengimbangi dampak negatif dari pelemahan harga komoditas di kuartal I/2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ibad Durrohman
Editor : Ibad Durrohman

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper