Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Emiten Lo Kheng Hong, Gajah Tunggal (GJTL) Terbang 271 Persen Kuartal I/2023

Kenaiakn laba bersih GJTL didorong oleh kenaikan penjualan bersih 5,21 persen yoy menjadi Rp4,44 triliun hingga akhir Maret 2023.
Aktivitas pekerja di pabrik ban PT Gajah Tunggal Tbk./gt-tires.com
Aktivitas pekerja di pabrik ban PT Gajah Tunggal Tbk./gt-tires.com

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten produsen ban favorit investor kawakan Lo Kheng Hong, PT Gajah Tunggal Tbk. (GJTL) menorehkan kinerja positif sepanjang kuartal I/2023 dengan membukukan laba bersih Rp265,69 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan dikutip Sabtu, (29/4/2023), laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk GJTL sebesar Rp265,69 miliar atau meroket 271,7 persen secara year-on-year (yoy) dibandingkan kuartal pertama 2022 sebesar Rp71,47 miliar.

Capaian laba bersih perseroan didorong oleh kenaikan penjualan bersih 5,21 persen yoy menjadi Rp4,44 triliun hingga akhir Maret 2023, dibanding periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp4,22 triliun.

Secara perinci berdasarkan pasar, penjualan ban domestik GJTL di Pulau Jawa dan luar Jawa sebesar Rp3,21 triliun.

Sementara itu untuk ekspor ban GJTL ke berbagai negara di Amerika, Eropa, Asia, hingga Timur Tengah berkontribusi Rp1,22 triliun.

Adapun, beban pokok penjualan perseroan turun tipis 0,53 persen menjadi Rp3,56 triliun dibanding periode sama tahun 2022 yang sebesar Rp3,58 triliun.

Alhasil, laba kotor perseroan terkerek 37,32 persen menjadi Rp881,13 miliar dibanding kuartal I/2022 sebesar Rp641,64 miliar.

Emiten ban yang memiliki pabrik di Kota Serang dan Tangerang itu juga mendapatkan keuntungan dari selisih kurs sebesar Rp107,32 miliar hingga akhir Maret 2023 dibanding tahun sebelumnya yang rugi Rp12,9 miliar. Keuntungan selisih kurs tersebut meroket 931,84 persen secara yoy.

Berdasarkan neraca, total aset GJTL tumbuh menjadi Rp19,17 triliun, naik dari posisi akhir 2022 yang sebesar Rp19,01 triliun.

Liabilitas perseroan turun tipis menjadi Rp11,78 triliun dibanding akhir Desember 2022 sebesar Rp11,79 triliun. Sedangkan ekuitas naik menjadi Rp7,39 triliun dibanding akhir 2022 yang sebesar Rp7,22 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper