Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Rawan Koreksi, Saham ANTM, BRMS, dan MDKA Masuk Radar Zona Hijau

IHSG) berisiko terkoreksi ke 6.680 akibat ketidakpastian The Fed membuat kebijakan suku bunga. Adapun saham ANTM, BRMS, dan MDKA masuk radar.
Karyawan melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/11/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/11/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini, Selasa (26/4/2023), berisiko terkoreksi ke 6.680 akibat ketidakpastian The Fed membuat kebijakan suku bunga. Adapun saham ANTM, BRMS, dan MDKA masuk dalam rekomendasi.

Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya mengatakan IHSG berpotensi melemah pada rentang 6.680-6.850 untuk pekan ini. Menurutnya komentar dari pejabat the Fed akan membuat pasar khawatir akan timbulnya berbagai kebijakan yang membuat ketidakpastian.

Anggota dewan Gubernur Federal Reserve (The Fed) Lisa Cook menyebut kebijakan the Fed untuk suku bunga kurang jelas setelah adanya kenaikan yang agresif untuk menekan inflasi. 

Adapun the Fed akan melakukan Federal Open Market Committee (FOMC) yang diperkirakan akan memutuskan kenaikan suku bunga 25 basis poin ke 5,25 persen.

“Komentar ini juga membuat pasar khawatir akan timbulnya berbagai kebijakan yang membuat ketidakpastian sehingga untuk minggu ini ada potensi pelemahan IHSG dengan range 6.680-6.850,” ujar Cheril kepada Bisnis, Selasa (25/4/2023).

Lebih lanjut, dia mengatakan kinerja emiten teknologi raksasa AS akan segera dirilis pada pekan ini. Kinerja emiten teknologi AS diperkirakan akan melemah setelah adanya kenaikan suku bunga.

Pelaku pasar juga mengantisipasi kinerja emiten teknologi yang buruk dengan menjual saham teknologi. Hal ini yang akan membuat bursa saham global tertekan.

Dia mengatakan investor domestik bisa berkaca dengan kinerja emiten di luar negeri. Terlebih lagi pada saham-saham yang tertekan oleh tingginya suku bunga.

“Investor domestik bisa berkaca dengan kinerja emiten di luar negeri yang tertekan karena suku bunga tinggi. Hal ini bisa saja juga akan dialami emiten-emiten teknologi dalam negeri apalagi yang utangnya besar,” jelasnya.

Menurutnya harga komoditas logam seperti emas akan naik seiring adanya ketidakpastian dari the Fed. Investor disebut dapat mencermati saham-saham seperti ANTM, BRMS, dan MDKA.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper