Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengelola IKEA Indonesia (HERO) Mau RUPST Bulan Depan, Sinyal Dividen?

Emiten peritel, PT Hero Supermarket Tbk. (HERO) bakal melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) seiring kinerja cemerlang sepanjang 2022.
Gerai IKEA Alam Sutea./hero.co.id
Gerai IKEA Alam Sutea./hero.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten peritel, PT Hero Supermarket Tbk. (HERO) bakal melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada bulan depan seiring kinerja cemerlang sepanjang 2022.

Emiten pemegang merek dagang Ikea di Indonesia ini bakal melaksanakan RUPST pada Rabu 31 Mei 2023. Dengan Daftar Pemegang Saham yang berhak hadir per Senin 8 Mei 2023 pukul 16.00 WIB.

"Perseroan akan menyelenggarakan Rapat secara fisik dan elektronik dengan menggunakan fasilitas Electronic General Meeting System KSEI (eASY.KSEI) yang disediakan oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Perseroan sangat menghimbau kepada seluruh pemegang saham untuk memberikan kuasa melalui fasilitas eASY.KSEI," ungkap manajemen dikutip Selasa (25/4/2023).

Emiten berkode HERO ini mampu membalikkan rugi menjadi laba pada 2022. Sepanjang tahun lalu HERO membukukan keuntungan sebesar Rp59,11 miliar. 

Presiden Direktur HERO Patrik Lindvall mengatakan tumbuhnya kinerja keuangan perseroan didukung oleh keuntungan dari divestasi beberapa aset properti.  

“Peningkatan yang signifikan dibandingkan kinerja tahun sebelumnya ini didukung oleh keuntungan dari divestasi beberapa properti yang dimiliki,” ujar Patrik dalam keterangan tertulis. 

HERO melakukan divestasi kepada PT Okabe Hardware Indonesia pada Oktober 2022. Aset yang dilepas adalah tanah seluas 11.240 meter persegi, dengan bangunan 2 lantai (12.406 meter persegi). 

Penilaian terhadap objek transaksi ini telah dilakukan oleh penilai independen Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Wiseso Saladin & Rekan. Laporan penilaian mengungkapkan bahwa nilai pasar dari tanah dan bangunan tersebut adalah Rp196 miliar. 

Transaksi penjualan ke PT Okabe Hardware Indonesia ditetapkan pada harga Rp200 miliar. Nilai divestasi tersebut telah mengacu pada pendapat kewajaran terhadap transaksi yang penilaiannya dilakukan oleh Kantor Jasa Penilai Publik Yanuar, Rosye dan Rekan. 

Kemudian pada November 2022, HERO melakukan divestasi aset berupa tanah, bangunan, serta aset dalam bangunan kepada PT Pro Alpine Utama. Luas tanah tersebut mencapai 25.633 meter persegi, dengan luas bangunan yang terdiri atas 2 lantai (20.003 meter persegi). 

Penilaian terhadap objek transaksi ini telah dilakukan oleh penilai independen Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Wiseso Saladin & Rekan. Laporan penilaian mengungkapkan bahwa nilai pasar dari tanah dan bangunan tersebut adalah Rp187 miliar. 

Transaksi penjualan ke PT Pro Alpine Utama ditetapkan di harga Rp180 miliar. Nilai divestasi tersebut telah mengacu pada pendapat kewajaran terhadap transaksi yang penilaiannya dilakukan oleh Kantor Jasa Penilai Publik Yanuar, Rosye dan Rekan. 

“Perseroan juga telah menjual satu properti lainnya pada Januari 2023 yang akan lebih memperkuat posisi keuangan perseroan,” tuturnya. 

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2022, HERO mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp4,43 triliun. Angka ini meningkat 27,44 persen dari Rp3,48 triliun sepanjang 2021. 

HERO mencatatkan adanya peningkatan beban pokok pendapatan dari Rp1,96 triliun menjadi Rp2,58 triliun sepanjang 2022. Adapun laba kotor HERO meningkat 22,18 persen menjadi Rp1,85 triliun. 

Setelah dikurangi berbagai beban yang dapat diefisienkan, HERO mampu membalikkan rugi menjadi laba tahun berjalan sebesar Rp59,11 miliar sepanjang 2022. 

Kondisi ini kontrasi dengan tahun sebelumnya, saat HERO menderita rugi Rp963,52 miliar. Sementara itu, aset HERO meningkat 10,15 persen yoy dari Rp6,27 triliun pada akhir 2021 menjadi Rp6,91 triliun pada akhir 2022. 

Di sisi lain, jumlah liabilitas naik 10,6 persen yoy dari Rp5,39 triliun pada 31 Desember 2021 menjadi Rp5,97 triliun pada 31 Desember 2022. Kemudian untuk kas dan setara kas akhir tahun terjadi penurunan 40,25 persen yoy dari Rp168,73 miliar menjadi Rp100,81 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper