Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Top 5 News BisnisIndonesia.id: Kokohnya Khong Guan hingga Mal Tangkap Momen Lebaran

Berita pilihan: daya tahan jenama Khong Guan hingga para pemilik mal tangkap momentum lebaran
Ilustrasi keluarga kumpul bersama. Khong Guan menjadi makanan ringan saat momen Lebaran - istimewa
Ilustrasi keluarga kumpul bersama. Khong Guan menjadi makanan ringan saat momen Lebaran - istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Khong Guan menjadi salah satu biskuit legendaris bagi masyarakat Indonesia, dan populer menjadi sajian saat lebaran.  Biskuit kaleng bergambar jamuan makan keluarga tersebut bisa dibilang masih eksis hingga saat ini sejak 1970. Lantas mengapa biskuit ini masih eksis?

Jika ditelusuri, biskuit Khong Guan tidak berasal dari produsen makanan Indonesia, melainkan asal Singapura yang didirikan oleh Chew Choo Keng dan Chew Choo Han pada 1947.

Mereka adalah dua bersaudara yang berasal dari desa Fujian, China yang datang ke Singapura untuk mencari nafkah pada 1935. Pada awalnya Chew Choo Keng dan Chew Choo Han bekerja di pabrik di sebuah pabrik biskuit lokal. Namun, saat Jepang menginvasi Singapura, keduanya kemudian pindah ke Perak, Malaysia.

Di sana mereka membuat biskuit secara manual dan produknya cukup laku. Namun pada saat prosesnya, mereka terkendala pasokan bahan baku yang terbatas hingga akhirnya mereka beralih menjual garam dan sabun.  Usai Jepang tak lagi menginvasi Singapura, kedua saudara kembali ke negara tersebut dan kembali menjual biskuit yang dibuat secara manual.

Berita tentang jenama makanan ringan Khong Guan menjadi salah satu berita pilihan BisnisIndonesia.id hari ini, Senin (24/4/2023). Selain berita tersebut, beragam kabar ekonomi dan bisnis yang dikemas secara mendalam dan analitik juga tersaji dari meja redaksi BisnisIndonesia.id. Berikut ulasannya:

 

Elnusa Gandeng BUMD Riau Garap Migas di Bumi Lancang Kuning

PT Elnusa Tbk., anak usaha PT Pertamina Hulu Energi (PHE) yang tergabung dalam Subholding Upstream Pertamina, menggandeng PT Bumi Laksamana Jaya (BLJ), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Bengkalis, Riau dalam upaya menggarap potensi bisnis minyak dan gas bumi di Bumi Lancang Kuning tersebut.

Sebagai tahap awal kerja sama, emiten berkode saham ELSA itu telah menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dengan BLJ terkait pengembangan bisnis dan evaluasi atas peluang kerja sama di bidang migas yang merupakan bisnis inti usaha perseroan.

Kedua perusahaan juga telah bersepakat untuk meningkatkan secara bertahap kapasitas dan kompetensinya di sektor migas. “Kerja sama ini adalah bukti nyata komitmen kami kepada stakeholder dalam perwujudan strategi pertumbuhan dan pengembangan bisnis Elnusa ke depan,” kata Direktur Utama Elnusa John Hisar Simamora, belum lama ini.

Selain itu, imbuhnya, kerja sama tersebut juga merupakan salah satu antisipasi atas gejolak industri migas yang makin kompetitif sekaligus mendukung program pemerintah dalam meningkatkan kompetensi sumber daya manusia nasional dan kandungan lokal dalam pekerjaan migas.

 

Strategi Dapen Kala Emisi SBN Makin Terbatas

Penerbitan Surat Berharga Negara di kuartal II/2023 lebih sedikit dibanding kuartal sebelumnya di tengah permintaan dan valuasi yang meningkat. Terbatasnya lelang SBN mendorong dana pensiun atau dapen memilih pasar sekunder untuk memenuhi kewajiban minimal 30 persen alokasi investasi ke SBN.

Head of Research & Market Information Department PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI), Roby Rushandie, mengatakan bahwa di kuartal II/2023 prospek valuasi SBN berpeluang meningkat. Adapun target lelang yang lebih rendah karena jumlah pekan pelaksanaan lelang lebih sedikit akibat adanya libur panjang Lebaran di April.

“Dengan target lelang yang lebih rendah dapat mendorong pelaksanaan lelang lebih ramai karena demand lebih tinggi,” katanya saat dihubungi Bisnis, Senin (17/4/2023).

Roby juga mengatakan ada beberapa katalis yang menjadi penopang menariknya SBN di kuartal II ini. Katalis berasal dari ekspektasi the Fed yang diperkirakan mempertahankan sinyal dovish, ditunjang pula dengan tren melandainya inflasi AS, pelemahan mata uang USD, serta suku bunga BI yang masih dipertahankan.

 

Kokohnya Eksistensi Biskuit Legendaris Khong Guan

Eksistensi Khong Guan di Indonesia saat ini tercermin dari survey Populix yang dirangkum oleh DataIndonesia.id. Dalam survei tersebut, mayoritas masyarakat Indonesia menyuikai Khong Guan sebagai biskuit kaleng saat Lebaran, sebagaimana disampaikan oleh 35 persen dari 1.519 responden.

Kemudian posisi kedua diikuti oleh Monde Butter Cookies yang disukai oleh 31 persen responden. Selanjutnya sebanyak 11 persen responden memilih Astor sebagai biskuit favorit saat Lebaran. Adapun sebanyak 8 persen responden memilih biskuit Tango, 5 persen menyukai Good Time dan Oreo. Terakhir adalah Nissin Wafer sebanyak 2 persen responden memilih biskuit kaleng saat Lebara.

Mengutip buku nerjudul Dasar-Dasar Marketing yang ditulis Arief Rakhman Kurniawan, karena kesuksesannya biskuit ini menjadi citra produk yang positif di seluruh lapisan masyarakat. Pencitraan produk berarti produk tersebut menjadi favorit atau produk yang tak dapat tergantikan oleh produk lain bagi para konsumen.

“Seperti halnya brand Khong Guan yang sudah menempati kedudukan tersendiri di hati para konsumennya. Walaupun banyak produk lain yang bermunculan, biskuit ini tetap menjadi juara di antara pesaing-pesaingnya,” tulisnya.

 

Transaksi Perbankan Digital Makin Meningkat

Bank Indonesia (BI) melaporkan perkembangan transaksi digital banking yang pesat seiring dengan tren transformasi digital yang dijalankan perbankan. Tercatat, nilai transaksi digital banking mencapai Rp4.944,1 triliun pada Maret 2023, naik 9,88 persen secara tahunan.

Selain itu, BI melaporkan nilai transaksi uang elektronik pada Maret 2023 tumbuh 11,39 persen year-on-year (YoY) menjadi Rp34,1 triliun.

"Transaksi ekonomi dan keuangan digital meningkat didukung oleh sistem pembayaran yang lancar dan andal," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada Selasa (18/4/2023).

Perry mengatakan bahwa ke depan, peningkatan transaksi ekonomi dan keuangan digital diperkirakan berlanjut. Hal ini sejalan dengan kenaikan aktivitas masyarakat dan perluasan serta optimalisasi ekosistem pengguna layanan digital.

 

Pemilik Mal Menangkap Banjir Kunjungan Berkah Momentum Lebaran

Libur Lebaran tahun ini menjadi berkah tersendiri bagi pemilik pusat perbelanjaan atau mal. Hal ini menjadi berkah setelah 3 tahun pandemi Covid-19 melanda Tanah Air. Ditambah lagi, dicabutnya kebijakan PPKM yang meningkatkan mobilitas masyarakat.

Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja mengatakan puncak kunjungan ke pusat perbelanjaan atau mal selama Ramadan telah terjadi pada akhir pekan lalu dan sebelumnya dengan rerata kunjungan mencapai 100 persen dibandingkan sebelum pandemi Covid-19.

Seusai periode mudik, mal bakal terus dipadati pengunjung sejak hari kedua Lebaran hingga libur atau cuti bersama Idulfitri tahun ini berakhir.

“Saat ini sudah memasuki periode mudik, kunjungan ke mal akan meningkat kembali pada hari kedua sampai dengan liburan Idulfitri berakhir,” ujarnya kepada Bisnis, Sabtu (22/4/2023) malam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper