Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Bersih Astra Agro (AALI) Turun 53 Persen Kuartal I/2023

PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 53 persen menjadi Rp224,71 miliar pada kuartal I/2023.
Direksi PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) dalam Public Expose 2023.
Direksi PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) dalam Public Expose 2023.

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten perkebunan sawit Grup Astra, PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) mencatatkan penurunan kinerja keuangan pada kuartal I/2023.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan, Rabu (19/4/2023), emiten berkode saham AALI itu membukukan pendapatan sebesar Rp4,76 triliun pada kuartal I/2023. Jumlah tersebut turun 27,66 persen dibandingkan dengan kuartal I/2022 sebesar Rp6,58 triliun.

Sejalan dengan itu, beban pokok pendapatan perseroan turun menjadi Rp4,25 triliun dari periode yang sama sebelumnya sebesar Rp5,58 triliun.

Seiring dengan penurunan penjualan tersebut, tercatat terjadi penurunan signifikan terdahap laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik perusahaan sebesar 53,52 persen menjadi Rp224,71 miliar pada kuartal I/2023.

Sementara itu, pada kuartal I/2022 laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik perusahaan sebesar Rp483,45 miliar.

Adapun liabilitas AALI tercatat turun menjadi Rp6,90 triliun pada 30 Maret 2023 dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2022 sebesar Rp7 triliun.

Total liabilitas tersebut terdiri atas Rp2,04 triliun liabilitas jangka pendek dan Rp4,85 triliun liabilitas jangka panjang.

Sebelumnya, AALI telah mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp1,4 triliun untuk 2023. Sebagian dana akan dipakai untuk peremajaan dan perawatan sawit.

Presiden Direktur Astra Agro Lestari Santosa mengatakan target area perkebunan yang menjadi sasaran peremajaan atau replanting berkisar 5.000 hektare (ha) sampai 6.000 ha. Adapun total perkebunan belum menghasilkan AALI sejauh ini mencapai 21.879 ha.

“Kalau dilihat rata-rata usia tanaman Astra Agro masih di tingkat optimal. Namun mengingat secara profil sekitar sepertiga tanaman yang menghasilkan berusia di atas 20 tahun, kami selalu evaluasi dari waktu ke waktu, lebih untung mana untuk di-replanting atau dipertahankan karena biayanya tentu berbeda seiring dengan usia tanaman yang lebih tua,” kata Santosa dalam paparan publik, Senin (3/4/2023).

Peremajaan perkebunan usia tua merupakan salah satu upaya AALI untuk menjaga keseimbangan produktivitas kebun secara kumulatif. Sebagaimana diketahui, AALI telah berkomitmen untuk berhenti ekspansi dengan pembukaan area perkebunan baru sejak 2015.

Selain dengan peningkatan produktivitas melalui peremajaan tanam usia tua, ekspansi AALI juga mencakup akuisisi lahan milik perkebunan sawit lain. Namun, Santosa mengatakan bahwa pada 2023 AALI tidak berencana untuk melakukan akuisisi kebun baru.

“Sampai dengan sekarang kami tidak melihat prospek untuk melakukan akuisisi lahan baru. Memang tiga tahun terakhir ada beberapa yang menawarkan, tetapi terpaksa tidak bisa kami akuisisi karena syarat-syarat bagi AALI untuk mengambil lahan atau perusahaan kebun sawit harus memenuhi standar sustainability yang cukup ketat. Mereka harus sudah ISPO dan sedang tidak bermasalah,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ibad Durrohman
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper