Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kilau Emas Bumi Resources Minerals (BMRS) saat Laba Naik 11 Persen

Laba bersih Bumi Resources Minerals (BRMS) meningkat 11 persen menjadi US$2,1 juta pada kuartal I/2023 dari US$1,9 juta pada periode sama 2022.
Fasilitas pengolahan bijih emas PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS)./Istimewa
Fasilitas pengolahan bijih emas PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten tambang Grup Bakrie PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) membukukan laba bersih sebesar US$2,1 juta pada kuartal I/2023. Laba bersih ini meningkat 11 persen dari US$1,9 juta pada periode sama tahun lalu. 

Kinerja yang positif ini diapresiasi oleh investor dengan penguatan saham 0,62 persen ke level Rp163 hingga 15.07 WIB pada perdagangan hari ini, Senin (17/4/2023).

Direktur Utama dan CEO BRMS Agus Projosasmito mengatakan terdapat dua faktor yang mendorong kinerja keuangan BRMS semakin membaik. Pertama, kenaikan produksi emas dari periode yang sama di tahun lalu.

"Kami berharap pabrik emas kedua di Palu akan terus meningkatkan produksinya secara bertahap, sampai mencapai kapasitas penuh di pertengahan tahun ini," kata Agus dalam keterangan resminya, Sabtu (15/4/2023).

Kedua, adalah peningkatan harga jual emas yang berkontribusi terhadap kinerja keuangan BRMS yang semakin membaik.

BRMS membukukan produksi emas sebesar 79 kg atau naik 92 persen dari tahun lalu dari 41 kg. Sementara itu, penjualan emas BRMS naik menjadi US$4,8 juta di kuartal I/2023, dari US$2,46 juta di kuartal I/2022 atau naik 95 persen.

BRMS pun mencetak pendapatan sebesar US$5,8 juta atau melesat 96 persen dari tahun lalu. Laba operasional BRMS juga turut meningkat sebesar 259 persen menjadi US$1,7 juta, dibandingkan kuartal I/2022 yang sebesar  US$2,96 juta.

Sementara itu, laba bersih BRMS tercatat sebesar US$2,1 juta di kuartal I/2023. Laba bersih ini meningkat 11 persen dari US$1,9 juta di periode yang sama tahun lalu.

Manajemen melanjutkan anak usaha dari BRMS, yaitu PT Citra Palu Minerals (CPM) baru saja menyelesaikan pembangunan pabrik emas keduanya di Palu dengan kapasitas 4.000 ton bijih per hari di bulan November 2022.

Pabrik tersebut diharapkan dapat beroperasi dengan kapasitas penuh 4.000 ton bijih per hari di pertengahan tahun 2023.

Selain pabrik baru tersebut, CPM juga sudah menjalankan pabrik lainnya dengan kapasitas yang lebih kecil yaitu 500 ton bijih per hari di Palu. CPM saat ini mengoperasikan cadangan mineral sebesar 22 juta ton bijih dan sumber daya mineral sebesar 28 juta ton bijih, dengan rata-rata kandungan emas 2,4 g/t di Palu.

Adapun realisasi ini memberikan indikasi bahwa kinerja pada 2023 bakal semakin bertumbuh, apalagi dengan proyek tambang emas Kerta.

BRMS tercatat mengendalikan 80 persen kepemilkan di PT Suma Heksa Sinergi, operator proyek tambang emas Kerta di Lebak, Banten. Proyek tambang ini digadang-gadang berkontribusi mengerek kinerja perseroan ke depan.

Proyek tambang emas Kerta disebut memiliki cadangan mineral yang cukup besar senilai 18 juta ton bijih dan sumber daya mineral senilai 75 juta ton bijih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper