Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ditinggal oleh Garibaldi Thohir, Saham MDKA Direkomendasikan Beli

Garibaldi Boy Thohir resmi mundur dari jabatannya sebagai Komisaris di emiten tambang Grup Saratoga PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA).
Suasana di area pertambangan konsesi Tambang Tumpang Pitu (Tujuh Bukit) milk PT Bumi Suksesindo (BSI), anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk,  di Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (23/7/2018)./JIBI-Abdullah Azzam
Suasana di area pertambangan konsesi Tambang Tumpang Pitu (Tujuh Bukit) milk PT Bumi Suksesindo (BSI), anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk, di Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (23/7/2018)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Garibaldi 'Boy' Thohir resmi mundur dari jabatannya sebagai Komisaris di emiten tambang Grup Saratoga PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA).

Mundurnya Boy Thohir dari MDKA telah mendapatkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 12 April 2022. RUPSLB menyetujui untuk menerima pengunduran diri dan memberhentikan dengan hormat Simon James Milroy dari jabatannya sebagai Wakil Presiden Direktur dan Garibaldi Thohir dari jabatannya sebagai Komisaris.

"Selanjutnya, RUPSLB mengangkat Jason Laurence Greive sebagai Wakil Presiden Direktur Perseroan dengan masa jabatan terhitung sejak ditutupnya Rapat ini sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2025," papar manajemen MDKA dalam pengumuman tertulis.

Sementara itu, arus dana asing ke saham sektor logam masih mengalir sekalipun sedang kehilangan kilaunya. Dua sekuritas menyematkan rating netral pada sektor tambang logam di Indonesia, yakni Samuel Sekuritas Indonesia, RHB Sekuritas, dan Panin Sekuritas.

Felix Darmawan, analis Panin Sekuritas dalam dokumen riset teranyarnya menjelaskan bahwa proyeksi yang redup pada sektor logam dipengaruhi perekonomian global yang juga melemah, target moderat perekonomian China, dan sektor konstruksi di Eropa yang tertekan.

Patut digarisbawahi, China merupakan konsumen metal based terbesar dunia, dimana end-user metal based terbesar masih berasal dari produsen stainless steel dengan porsi sekitar 69 persen.

Namun demikian, segmen kendaraan listrik menjadi harapan dan masa depan dari konsumsi logam. Penjualan kendaraan listrik jenis BEV dan PHEV global mencatatkan rekor tertingginya pada 2021 mencapai 4,5 juta unit, di tengah pandemi Covid-19 dan gangguan rantai suplai termasuk kelangkaan semikonduktor..

Dia menyematkan rekomendasi beli saham MDKA dengan target harga Rp5.500. Sementara itu, Samuel Sekuritas melihat tren penurunan harga logam dunia dimotori faktor surplusnya nikel dan tembaga di pasar global.

"Seiring proyeksi kami bahwa akan terjadi pertumbuhan pada industri nikel Indonesia ke depan, kami percaya akan terjadi surplus pada 2023," tulis Juan Harahap dan Abraham Gosal.

Pada saham MDKA, Samuel Sekuritas menyematkan rekomendasi hold dengan target harga Rp4.020.

Di saham MDKA, sebanyak 20 analis dalam konsensus yang sama menyematkan buy, sedangkan tiga lainnya menyarankan hold.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper