Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Adhi Karya (ADHI) Dapat Kontrak Rp5 Triliun, Proyek LRT di Filipina

Adhi Karya (ADHI) menargetkan dapat melakukan penandatanganan kontrak pembangunan Light Rail Transit (LRT) senilai Rp5 triliun di Filipina.
Adhi Karya (ADHI) menargetkan dapat melakukan penandatanganan kontrak pembangunan Light Rail Transit (LRT) senilai Rp5 triliun di Filipina. Bisnis/Suselo Jati
Adhi Karya (ADHI) menargetkan dapat melakukan penandatanganan kontrak pembangunan Light Rail Transit (LRT) senilai Rp5 triliun di Filipina. Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA — PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) resmi menjadi pemenang tender proyek Light Rail Transit (LRT) senilai Rp5 triliun. Selanjutnya, perseroan menargetkan kontrak pembagunan pada bulan ini, Maret 2023.

Corporate Secretary ADHI Farid Budiyanto mengatakan perseroan telah ditunjuk sebagai pemenang tender dan tinggal menunggu penandatanganan kontrak. Setelahnya penandatanganan kontrak ADHI dapat segera melakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama.

Dia mengatakan dalam proyek tersebut terdapat dua paket pengerjaan. Namun, dia masih belum dapat membeberkan mengenai paket tersebut.

Pembiayaan proyek pemerintah tersebut berasal dari APN maupun government-to-government (G2G). Pembiayaan tersebut juga akan difasilitasi oleh Asian Development Bank.

“Harapan kami ya mudah-mudahan Maret bisa pelaksanaan kontrak,” ujar Farid, Rabu (1/3/2023).

Dalam proyek tersebut, ADHI nantinya akan memperoleh uang muka untuk pembangunan awal. Setelahnya akan dibayarkan berdasarkan pengembangan setiap bulannya. Adapun dia enggan menyebut berapa uang muka yang diperoleh untuk pembangunan tersebut.

“Modalnya ya kecil sih enggak banyak karena ada uang muka yang diberikan,” tuturnya.

Filipina dinilai menjadi lokasi yang strategis karena secara pasar merupakan negara yang sedang bertumbuh secara ekonomi. Selain itu, Filipina juga sedang membangun infrastruktur dan memiliki komitmen untuk membangun transportasi umum.

“Kebetulan kami Adhi Karya punya pengalaman cukup komplit untuk pekerjaan LRT atau pekerjaan kereta baik yang elevated maupun underground,” katanya.

Meski demikian, dia mengatakan ADHI masih akan fokus pada proyek di Filipina sebelum merambah ke pasar internasional lainnya. Hal ini lantaran ADHI membutuhkan karakteristik sumber daya manusia yang siap untuk berhadapan dengan budaya maupun hukum negara lain.

Selain Filipina, emiten konstruksi BUMN tersebut nantinya akan merambah pasar internasional secara bertahap. Saat ini, ADHI masih mencari pasar yang dekat dengan Indonesia.

Dia menyebut ADHI dapat membuktikan diri pada pembangunan kancah internasional melalui proyek di Filipina. Adapun proyek ini dinilai menjadi suatu proses percepatan dalam memperkuat pasar internasional.

Sebelumnya, Direktur Operasi I Adhi Karya Suko Widigdo mengatakan perseroan bersiap mengantongi dua kontrak baru senilai Rp5 triliun dari proyek pembangunan LRT di Filipina. Penetapan dua kontrak LRT di Filipina ini merupakan bentuk pengembangan kompetensi dan mencari pasar di pasar regional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper