Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Grup Medco (MEDC) Amman dan Macmahon Garap Tambang Batu Hijau Fase 8

Anak usaha MEDC, Amman Mineral Nusa Tenggara kembali bekerja sama dengan Macmahon Indonesia menggarap tambang Batu Hijau Fase 8.
Anak usaha MEDC, Amman Mineral Nusa Tenggara kembali bekerja sama dengan Macmahon Indonesia menggarap tambang Batu Hijau Fase 8.
Anak usaha MEDC, Amman Mineral Nusa Tenggara kembali bekerja sama dengan Macmahon Indonesia menggarap tambang Batu Hijau Fase 8.

Bisnis.com, JAKARTA – Anak usaha PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC), PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) dan PT Macmahon Indonesia telah menyepakati kerja sama untuk menggarap tambang batu hijau Fase 8.

Melihat keberhasilan kontrak pertambangan Batu Hijau dan prospek harga tembaga dan emas yang cerah, AMNT memutuskan untuk memperluas tambang Batu Hijau dengan membuka pit yang dikenal sebagai Fase 8.

Pembukaan pit Fase 8 ini diharapkan bisa memperpanjang masa tambang hingga Juni 2028 sesuai dengan umur tambang yang ada dalam kontrak AMNT dan Macmahon Indonesia.

Managing Director dan CEO Macmahon Michael Finnegan mengatakan, dengan perjanjian kerja sama yang baru, Macmahon Indonesia akan memperoleh peralatan alat berat tertentu dari AMNT dengan nilai US$35 juta atau sekitar Rp525 miliar (estimasi kurs Rp15.000 per dolar AS), untuk melakukan pekerjaan pit Fase 8 dan sebagai jaminan untuk pemodal pihak ketiga.

Dari transaksi tersebut, Macmahon Indonesia akan mendapatkan return of investment (ROI) bulanan atas biaya modal sebesar 15 persen. Selain itu, Macmahon Indonesia juga akan memiliki kesempatan untuk mendapatkan biaya KPI hingga US$5,1 juta per enam bulan berdasarkan kinerja proyek secara keseluruhan.

“Selanjutnya, keberlangsungan transaksi ini akan meminta persetujuan dari pemegang saham Macmahon mengingat AMNT adalah pemegang saham substansial Macmahon Indonesia,” ungkp Finnegan dalam keterangan resmi, Senin (20/2/2023).

Finnegan menambahkan, AMNT memiliki aset kelas dunia dan hubungan Macmahon dengan AMNT di Batu Hijau sangat baik.

“Fase 8 menjadi kesempatan penting untuk melanjutkan hubungan kami. Untungnya, dengan dukungan AMNT, kami dapat menyederhanakan kontrak untuk menghilangkan pendapatan margin nol yang akan meningkatkan margin operasi, mengurangi investasi modal kerja, dan meningkatkan laba atas modal kami selama perpanjangan masa pakai 5,5 tahun yang diharapkan,” jelasnya.

Untuk 2023, Macmahon menargetkan pendapatan mencapai kisaran US$1,85 miliar - US$1,95 miliar, dari sebelumnya US$1,6 miliar - US$1,7 miliar dari hasil kerja sama kontrak Batu Hijau Fase 7. Adapun, target laba sebelum bunga, pajak, dan amortisasi (EBITA) tetap di kisaran US$105 juta - US$125 juta.

“Kami berharap dapat melanjutkan hubungan kami dengan AMNT di operasi Batu Hijau yang sangat produktif dan dengan mitra yang menjunjung teknologi dan ESG,” imbuhnya.

Sebagai informasi, PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) melalui PT Amman Mineral Nusa Tenggara menguasai 44,3 persen saham di perusahaan asal Australia Macmahon pada 2017 lalu.

Di Indonesia, Macmahon juga merupakan kontraktor tambang emas Martabe di Sumatra Utara dengan durasi kontrak lima tahun dari Januari 2016 dari PT Agincourt Resources.

Sementara, di Australia, Macmahon menjadi kontraktor sejumlah pertambangan antara lain tambang tembaga dan emas Tropicana, tambang emas Telfer dan tambang emas St. Ives di Australia Barat. Selain itu, Macmahon juga menjadi kontraktor tambang batu bara Byerwen di Bowen Basin, Queensland Australia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper