Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PTPN Dekati Dua Perusahaan Korsel, Jajaki Potensi IPO PalmCo

PT Perkebunan Nusantara III (Persero) resmikan kerja sama dengan dua mitra dari Korea Selatan untuk mengebut aksi IPO PalmCo.
Benih Sawit. /PTPN 5
Benih Sawit. /PTPN 5

Bisnis.com, JAKARTA – Holding BUMN Perkebunan, PT Perkebunan Nusantara III (Persero) resmikan kerja sama dengan dua mitra dari Korea Selatan, yakni  Korea Management Association Consultants, Inc. (KMAC) dan POSCO International Corporation (POSCO) kebut aksi IPO PalmCo.

PTPN bekerja sama dengan KMAC dalam pengembangan usaha di bidang Bisnis Perkebunan, Energi Baru Terbarukan, dan Pengembangan Green Industrial Cluster. Sebelumnya, KMAC bersama Bappenas dan PTPN III telah menyusun kajian EcoIndustrial Development for GHGs Reduction in Indonesia (pre-FS for Waste to Bioenergy using Palm Oil Waste in North Sumatra).

Sementara itu, POSCO merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang energi, nikel, baja, infrastuktur, hidrogen dan agrobisnis, bertujuan ekspansi bisnis perkebunan kelapa sawit, pembangunan pabrik minyak goreng dan pabrik pupuk NPK serta perdagangan produk hilir kelapa sawit, khususnya minyak goreng dan biodiesel.

Wakil Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III Denaldy Mulino Mauna menerangkan dalam rangka pengembangan bisnis Grup PTPN yang berkelanjutan perlu bekerjasama dengan mitra yang berpengalaman dan memiliki jaringan bisnis berskala global.

Sebagai tindak lanjut MoU dan Pra Kajian yang telah dilakukan, KMAC diharapkan dapat menyusun studi kelayakan (FS) pengembangan biopelet tandan kosong sawit di KEK Sei Mangkei dengan investor dari Korea Selatan. KMAC juga diharapkan dapat membantu PTPN dalam menciptakan Green Industrial Cluster Sei Mangkei layaknya Eco Industrial Park (EIP) yang telah banyak dikembangkan pada kawasan-kawasan industri di Korea Selatan.

“Tahap selanjutnya, setelah dilakukan MoU dengan POSCO, dapat ditindaklanjuti dengan studi bersama pengembangan pabrik pupuk NPK, pengembangan bisnis minyak goreng dan biodiesel serta perdagangan produk hilir kelapa sawit,” ujar Denealdy dalam keterangan, Kamis (16/2/2023). 

Denaldy sempat berkunjung ke GS Caltex dan Hyundai Oilbank dalam rencana pengembangan Energi Baru Terbarukan termasuk Biodiesel dan Hydrotreated Vegetable Oil (HVO) atau Sustainable Aviation Fuel (SAF).

Saat ini, PTPN III sedang melaksanakan transformasi bisnis grup usaha menjadi 3 sub holding, yakni PalmCo, SugarCo dan SupportingCo sebagai bentuk implementasi program strategis nasional yang dicanangkan oleh Pemerintah Republik Indonesia. 

Transformasi ini bertujuan agar PTPN Group dapat menjadi perusahan kelas dunia yang mempunyai nilai jual dan daya saing di kancah dunia internasional.

Dalam pencapaian menjadi perusahaan perkebunan berkelas dunia dan dikenal masyarakat luas, PTPN melalui Sub Holding PalmCo sedang berproses melakukan Initial Public Offering (IPO) dan ditargetkan dapat melantai di bursa efek Indonesia pada 2023 ini.

Dengan terdaftarnya PalmCo di bursa efek Indonesia, diharapkan semakin banyak investor dan publik yang memahami dan mengenal PTPN Group lebih baik. 

Sejalan dengan proses pelaksanaan IPO, Denaldy juga melakukan kunjungan pre-market sounding IPO kepada perusahaan sekuritas dan pengelola aset terbesar di Korea Selatan yaitu Midas Asset dan Meritz Asset Management.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper