Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dharma Satya (DSNG) Tarik Pinjaman Rp225 Miliar, Genjot Bisnis Kayu?

Emiten sawit PT Dharma Satya Nusantara Tbk. (DSNG) memperoleh fasilitas pinjaman dari Asian Development Bank (ADB) senilai US$15 juta atau setara Rp225 miliar.
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu kantor perusahaan sekuritas di Jakarta, Kamis (12/1/2023). Bisnis/Suselo Jati
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu kantor perusahaan sekuritas di Jakarta, Kamis (12/1/2023). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten sawit PT Dharma Satya Nusantara Tbk. (DSNG) memperoleh fasilitas pinjaman dari Asian Development Bank (ADB) senilai US$15 juta atau setara Rp225 miliar (asumsi kurs Rp15.000 per dolar AS).

Fasilitas ini merupakan sustainability-linked financing pertama dari DSNG, dengan adjustment pricing setelah mencapai target keberlanjutan tahunan yang telah ditetapkan sebelumnya. Selain itu, pinjaman tersebut telah menerima second opinion yang independen sesuai dengan prinsip industri. 

“Pinjaman yang terkait keberlanjutan dengan ADB ini sejalan dengan visi kami untuk menjadi bisnis yang bertanggung jawab atas masyarakat, planet, dan kemakmuran bersama,” kata Direktur DSNG Jenti Widjaja dalam siaran pers, dikutip Sabtu (28/1/2023).

Dengan penerapan metrik keberlanjutan melalui aspek utama bisnis, Jenti mengatakan DSNG berupaya untuk memperkuat keselarasan antara menciptakan nilai dan memberikan dampak positif bagi semua pemangku kepentingan dalam segmen usaha produk kayu.

Pinjaman dari ADB tersebut akan digunakan sebagai belanja modal untuk menerapkan pengembangan energi yang efisien, penghematan penggunaan air dan pengadaan pohon budidaya asli Indonesia, yakni Sengon dan Jabon.

Pohon yang dibudidayakan tersebut dapat menjadi alternatif yang berkelanjutan untuk sumber bahan baku kayu alam, mencegah deforestasi dan mendukung keanekaragaman hayati. DSNG memanfaatkan bahan baku kayu dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat.

Mayoritas pohon Sengon dan Jabon dibudidayakan oleh petani kecil dan ditumpangsarikan dengan berbagai tanaman lain, antara lain kopi, jagung, dan padi.

“Kawasan ini menghadapi climate shock yang terus meningkat, yang berdampak pada penghidupan, pangan, air, dan kesehatan bagi jutaan orang, di mana kaum perempuan terkena dampak secara tidak proporsional,” kata Spesialis Investasi Senior Departemen Operasi Sektor Swasta ADB Carine Donges.

ADB juga akan memberikan bantuan teknis yang berupa dana hibah sebesar US$500.000. Dukungan teknis itu akan memberikan peningkatan kapasitas dalam praktik pertanian tahan iklim untuk sistem agroforestry yang kompleks dan literasi keuangan kepada sekitar 4.000 petani, setidaknya 1.200 perempuan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper