Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MNC Sekuritas Sebut Kilau Emiten Logam Tidak Mengilap 2023, Kenapa?

Awan mendung menaungi sektor tambang logam tahun ini di tengah perlambatan permintaan dan normalisasi harga.
Kantor Unit Bisnis Pertambangan Nikel PT Aneka Tambang Tbk. di Desa Buli, Kecamatan Maba, Kabupaten Halmahera Timur, Maluku Utara./Bisnis-Akhirul Anwar
Kantor Unit Bisnis Pertambangan Nikel PT Aneka Tambang Tbk. di Desa Buli, Kecamatan Maba, Kabupaten Halmahera Timur, Maluku Utara./Bisnis-Akhirul Anwar

Bisnis.com, JAKARTA – Awan mendung menaungi sektor tambang logam tahun ini di tengah perlambatan permintaan dan normalisasi harga. Apakah hal itu juga berimbas bagi emiten subsektor tambang emas?

Tim Analis MNC Sekuritas menilai setelah China mulai membuka lockdown dan melonggarkan zero Covid policy, masih ada risiko dari penurunan pertumbuhan ekonomi yang terus melebar sehingga membuat harga logam anjlok. Pasalnya, China adalah penyumbang 60 persen permintaan logam global.

“Menuju 2023, kami memprediksikan harga logam akan turun hingga 11 persen yoy untuk aluminium, lalu turun 16 persen untuk tembaga, penurunan 29 persen untuk timah, dan 16 persen untuk nikel. Namun, dalam jangka panjang, kami melihat harga logam bisa kembali bertumbuh dan naik didukung oleh permintaan dari pengembangan transisi energi dan teknologi hijau,” ungkap Tim Analis MNC Sekuritas, dikutip Minggu (8/1/2023).

Sementara untuk harga emas, tim riset melihat adanya tekanan harga dari berbagai sisi. Salah satunya adalah kondisi deflasi karena beban finansial dan pengangguran meningkat sehingga daya beli menurun. Hal ini bakal mengerem kenaikan suku bunga dan mendorong pertumbuhan.

Adapun sinyal kenaikan suku bunga akan mendongkrak dolar AS sehingga menekan harga emas. “Kemungkinan besar kita tidak akan melihat transisi The Fed menuju sikap dovish sampai dengan akhir 2023,” jelas MNC Sekuritas.

Sejauh ini, prospek emas di sepanjang 2023 akan sangat bergantung pada langkah The Fed selanjutnya dan mungkin akan memulai reli mendekati akhir 2023. Harga emas diperkirakan bisa naik 10 persen pada akhir tahun.

MNC Sekuritas melihat sepanjang 2023 akan ada normalisasi pendapatan untuk emiten pemain logam dengan pendapatan PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) diperkirakan terkontraksi 4 persen karena harga nikel yang menyusut di tengah biaya-biaya yang tetap tinggi.

Di sisi lain, ANTM akan mencatatkan kenaikan bottom line 11 persen, didukung oleh diversifikasi produk logam yang dimiliki, adanya smelter feronikel baru di Sulawesi yang akan beroperasi pada kuartal II/2023, dan proyek refinery alumina yang diperkirakan rampung pada Juli 2023.

Terakhir, MDKA sepanjang 2023 akan mencatatkan kenaikan pendapatan hingga 23 persen, didukung oleh kenaikan nilai emas spot dan utilisasi penuh dari perusahaan baterai yang baru diakuisisinya PT Merdeka Battery Materials (MBMA) pada Mei 2022.

“Secara umum, kami memberikan penilaian Netral pada sektor logam karena akan adanya normalisasi harga logam sepanjang 2023. Bisa jadi ada pertumbuhan besar dari segmen emas di tengah kekhawatiran pasar akan resesi global. Emiten besar pemain logam juga terus melakukan ekspansi bisnis untuk mendorong produksi,” papar Analis.

Saham pilihan MNC Sekuritas untuk segmen logam ada ANTM dengan rating buy dan target harga di Rp3.260 dan MDKA buy dengan target harga Rp5.600.

“Risiko yang bakal dihadapi antara lain perang Rusia dan Ukraina yang berpotensi membuat produksi logam Rusia dikenai sanksi yang bisa mendorong harga, di sisi lain kemungkinan pemberlakukan lockdown kembali di China yang membuat pemulihan permintaan logam terhambat,” ujar Tim Analis MNC.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper