Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Naik 0,69 Persen, Dipicu Rilisnya Data Ekonomi Amerika Serikat

Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange, naik 12,4 dolar AS atau 0,69 persen menjadi ditutup pada 1.800,20.
Ilustrasi emas global/Pexels.
Ilustrasi emas global/Pexels.

Bisnis.com, JAKARTA -  Harga emas dunia menguat bertengger di atas level psikologis 1.800 dolar AS pada akhir perdagangan Jumat (16/12/2022). Penguatan terjadi setelah harga emas sempat anjlok di sesi sebelumnya terimbas pengumuman The Fed yang kembali menaikkan suku bunga dan memberikan sinyal hawkish dengan mengisyaratkan lebih banyak kenaikan suku bunga di tahun depan.

Megutip Antara, kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange, naik 12,4 dolar AS atau 0,69 persen menjadi ditutup pada 1.800,20 dolar AS per ounce, setelah diperdagangkan menyentuh level tertinggi sesi di 1.804,20 dolar AS dan terendah di 1.783,90 dolar AS. Selama seminggu harga emas telah terpangkas sebesar 0,6 persen.

Jika dilihat secara historis, harga emas berjangka anjlok 30,90 dolar AS atau 1,7 persen menjadi 1.787,80 dolar AS pada Kamis (15/12/2022), setelah jatuh 6,80 dolar AS atau 0,37 persen menjadi 1.818,70 dolar AS pada Rabu (14/12/2022), dan melonjak 33,20 dolar AS atau 1,85 persen menjadi 1.825,50 dolar AS pada Selasa (13/12/2022).

Harga Emas mampu rebound setelah data ekonomi yang dirilis Jumat (16/12/2022) mencatatkan hasil negatif. Indeks Manajer Pembelian (PMI) manufaktur AS dari S&P Global berada di 46,2 pada Desember, turun dari 47,7 pada bulan sebelumnya, menandakan penurunan kuat dalam kondisi operasi di seluruh sektor penghasil barang.

Penurunan tersebut merupakan yang tercepat sejak periode penguncian awal pada tahun 2020 dan didorong oleh permintaan yang melemah dan penurunan output yang lebih cepat.

Sementara itu PMI jasa-jasa AS turun menjadi 44,4 pada Desember dari 46,2 pada November, di bawah perkiraan konsensus 46,5 oleh para ekonom.

Emas sebagian besar telah kehilangan statusnya sebagai tempat berlindung yang aman tahun ini, karena kenaikan suku bunga AS mendorong peluang kerugian untuk memegang aset yang tidak memberikan imbal hasil. Hal ini membuat dolar sebagian besar mengambil alih emas sebagai tempat berlindung yang disukai pasar, meskipun kekhawatiran akan resesi AS semakin meningkat.

Harga logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret naik 2,3 sen atau 0,1 persen, menjadi ditutup pada 23,328 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari merosot 13,2 dolar AS atau 1,3 persen, menjadi berakhir pada 1.000 dolar AS per ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper