Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Daftar Proyek PLTU Batu Bara ADRO, TOBA, INDY, PTBA

Sejumlah perusahaan batu bara seperti ADRO, TOBA, INDY, PTBA menggarap proyek PLTU jumbo.
Foto udara progres pembangunan PLTU mulut tambang Sumsel 8 yang terletak di Muara Enim, Sumatra Selatan. Sejumlah perusahaan batu bara seperti ADRO, TOBA, INDY, PTBA menggarap proyek PLTU jumbo. /Istimewa
Foto udara progres pembangunan PLTU mulut tambang Sumsel 8 yang terletak di Muara Enim, Sumatra Selatan. Sejumlah perusahaan batu bara seperti ADRO, TOBA, INDY, PTBA menggarap proyek PLTU jumbo. /Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Rencana Pemerintah Indonesia menghentikan penggunaan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara berimbas negatif terhadap pergerakan saham–saham terkait.

Hingga penutupan sesi pertama perdagangan hari Kamis (10/11/2022), mayoritas saham–saham batubara terpantau melemah dengan PT Indika Energy Tbk. (INDY) membukukan pelemahan tertinggi sejauh ini dengan 6,62 persen ke level Rp2.680.

Saham-saham yang mengalami koreksi tersebut tercatat memiliki beberapa PLTU batu bara. PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) misalnya, tercatat baru saja merampungkan pembangunan PLTU Batang di Jawa Tengah atau PT Bhimasena Power Indonesia (BPI). PLTU tersebut diharapkan dapat berkontribusi hingga US$35 juta sampai US$40 juta atau setara Rp519,61 miliar sampai Rp593,84 miliar.

Direktur Adaro Energy Syah Indra Aman mengatakan PLTU BPI sudah memperoleh jadwal operasional atau commercial operation date (COD) pada 31 Agustus lalu. Hal ini menandakan bahwa secara kontraktual teknis PLTU BPI dengan ukuran 2x1.000 megawatt tersebut dinyatakan sudah beroperasional.

Sementara itu, PT Indika Energy Tbk (INDY) juga tercatat memiliki beberapa PLTU batu bara, salah satunya adalah PLTU Cirebon-1 yang mulai beroperasi pada 2012. PLTU Cirebon-1 memiliki dan mengoperasikan pembangkit listrik bertenaga batu bara dengan kapasitas 660 MW di Cirebon, Jawa Barat. 

PT United Tractors Tbk. (UNTR) juga tercatat memiliki portofolio PLTU batu bara, salah satunya adalah PLTU Jawa 4 yang dioperasikan PT Bhumi Jati Power (BJP), di Tanjung Jati untuk unit 5 dan 6 memiliki kapasitas 2x1.000 megawatt (MW). 

Adapun, BJP merupakan perusahaan patungan UNTR bersama Sumitomo Corporation dan Kansai Electric Power Co Inc. UNTR memiliki 25 persen saham BJP.

Selanjutnya, PT TBS Energi Utama Tbk. (TOBA) memiliki anak perusahaan yang mengembangkan proyek PLTU Sulut3 2x50 MW di Sulawesi Utara dan proyek PLTU Sulbagut-1 2x50MW di Gorontalo. Perseroan juga memiliki anak perusahaan yang mengembangkan proyek pembangkit listrik tenaga mini hydro 2x3 MW di Lampung.

Sementara itu, PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) juga tercatat memiliki PLTU, seperti PLTU Bukit Asam Muara Enim dengan kapasitas 260 MW dan PLTU Tanjung Enim 30 MW.

PTBA juga memiliki proyek strategis PLTU Mulut Tambang Sumsel-8 berkapasitas 2x620 MW dengan nilai mencapai US$1,68 miliar. PLTU ini merupakan bagian dari proyek 35.000 MW dan dibangun oleh PTBA melalui PT Huadian Bukit Asam Power (PT HBAP) sebagai Independent Power Producer (IPP).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper