Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pinago (PNGO) Tebar Dividen Interim Rp39,06 Miliar, Catat Jadwalnya

PNGO akan membagikan dividen interim Rp50 per saham yang akan dilakukan pada 29 November 2022.
Emiten perkebunan PT Pinago Utama Tbk. (PNGO) resmi melakukan IPO pada Senin (31/8/2020). Istimewa
Emiten perkebunan PT Pinago Utama Tbk. (PNGO) resmi melakukan IPO pada Senin (31/8/2020). Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten perkebunan PT Pinago Utama Tbk. (PNGO) akan membagikan dividen interim total senilai Rp39,06 miliar.

Berdasarkan keterbukaan informasi pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), PNGO akan membagikan dividen interim sebesar Rp50 per saham kepada pemegang saham. Rencana pembagian dividen interim tersebut didasari keputusan direksi dan dewan komisaris pada 1 November 2022.

Pada keterangan tertulis tersebut, manajemen PNGO menjadwalkan cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi pada tanggal 11 November 2022 dan cum dividen di pasar tunai pada 15 November 2022.

Selanjutnya, ex dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi pada 14 November 2022 dan ex Dividen di pasar Tunai pada tanggal 16 November 2022 serta recording date yang berhak atas dividen pada tanggal 15 November 2022. Pembayaran dividen interim akan dilakukan pada 29 November 2022.

Sebagai informasi, emiten berkode saham PNGO pada penutupan perdagangan pasar saham Jumat (4/11/2022) mengalami kenaikan sebesar 1,92 persen atau 25 poin dan parkir pada level Rp1.325 per lembar.

Emiten perkebunan ini juga menyiapkan sejumlah rencana bisnis untuk meningkatkan kinerjanya pada tahun-tahun yang akan datang. Salah satunya yakni penambahan areal tanaman sawit seluas 1.700 hektar yang akan mulai digarap secara bertahap pada tahun 2023 mendatang.

Direktur Utama Pinago Utama Chairul Muluk menjelaskan bahwa areal seluas 1.700 tersebut terdiri dari tanaman baru sekitar 1.011 hektar dan re-planting 690 hektar. Perseroan juga memfasilitasi plasma binaan tanaman baru seluas 1.900 hektar.

“Rencana kami memperluas areal ini akan diselenggarakan oleh PT SNM anak perusahaan kami, luasnya sekitar 3.000 hektar. Perkiraan biaya investasi kami sampai cost to maturity (CTM) sekitar Rp 70 juta per hektar,” kata Chairul, dalam Paparan Publik Virtual, Jumat (23/9/2022) lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper