Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Bisnis-27 Ikutan Ambrol, TBIG, TLKM & BBCA Paling Turun

Pelemahan indeks Bisnis-27 sejalan dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mengawali perdagangan di zona merah.
Karyawan melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (9/8/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (9/8/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Bisnis-27 mengawali perdagangan Selasa (11/10/2022), dengan pelemahan ke posisi 583,88.

Mengutip data Bloomberg, indeks hasil kerja sama Bursa dengan harian Bisnis Indonesia tersebut turun 1,99 poin atau setara 0,34 persen.

Dari 27 konstituen, hanya 6 saham terpantau berada di zona hijau pada awal perdagangan, 5 saham stagnan, dan mayoritas 16 saham berada di zona merah sampai pukul 09.05 WIB.

Saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) menjadi saham dengan penurunan terdalam pada pembukaan dengan koreksi sebesar 2,96 persen atau turun 80 poin sehingga berada di level 2,620. Selanjutnya menyusul saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang terkoreksi 1,58 persen di level 4.350.

Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) juga melemah 1,20 persen sehingga berada di level 8.200, disusul oleh saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) yang turun 1,04 persen.

Saham-saham lain yang ikut melemah adalah ASII, HEAL, dan BBNI dengan koreksi masing-masing sebesar 0,77 persen, 0,65 persen, dan 0,57 persen.

Beberapa saham yang menguat di antaranya adalah BRPT dengan kenaikan 1,27 persen ke posisi 800, INCO naik 1,12 persen, dan ADRO menguat 0,77 persen.

Beberapa emiten yang sahamnya dibuka stagnan adalah PGAS, MNCN, dan MDKA masing-masing di harga 1.825, 815, dan 3.750 per saham.

Pelemahan indeks Bisnis-27 sejalan dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mengawali perdagangan di zona merah. IHSG dibuka stagnan di level 6.994,39 sebelum melorot ke posisi terendahnya 6.969,10.

Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang memperkirakan IHSG masih dibayangi sentimen negatif, seiring dengan tekanan jual yang berlanjut di Wall Street. Indeks berbasis saham teknologi Nasdaq terpantau melanjutkan penurunan pada perdagangan Senin (10/10/2022) waktu AS dengan koreksi sebesar 1,04 persen.

Sementara itu, indeks Dow Jones Industrial Average turun 94 poin atau 0,32 persen, sehingga dalam empat hari perdagangan telah turun 1.114 poin atau 3,72 persen. Pergerakan DJIA sejalan dengan turunnya The Philadelphia SE Semiconductor Index sebesar 3,5 persen setelah pemerintahan Biden mempublikasikan sejumlah aturan yang mengontrol ekspor, termasuk aturan untuk tidak memasok beberapa bahan baku cip semikonduktor China.

“Investor juga menunggu data ekonomi AS atas data GDP kuartal ketiga, serta data inflasi AS pekan ini sehingga berpotensi menjadi sentimen negatif bagi perdagangan di Bursa Indonesia Selasa ini,” kata Edwin dalam riset harian, Selasa (11/10/2022).

Harga beberapa komoditas seperti emas juga melanjutkan penurunan di hari keempat dengan koreksi sebesar 1,56 persen. Batu bara turun di hari keduanya sebesar 0,04 persen dan timah turun 3,65 persen, di tengah kembali menguatnya indeks dolar AS ke level 113,08.

“Hal ini membuat rupiah diperkirakan akan kembali tersungkur menuju level Rp15.350-an dan berpotensi menjadi tambahan sentimen negatif bagi tekanan jual atas IHSG,” lanjutnya.

Dia memperkirakan IHSG akan bergerak di rentang 6.937-7.039 dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di kisaran Rp15.290-Rp15.350.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper