Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Market Cap Saham BCA Tembus Rp1.000 Triliun, Masih Bisa Up atau Down?

Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) baru saja menembus market cap sebesar Rp1.000 triliun serta dilepas oleh Direktur Utamanya Jahja Setiaatmadja.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja memberikan keterangan saat Paparan Kinerja Keuangan BCA Semester I 2022 di Jakarta, Rabu (27/7/2022). Bisnis
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja memberikan keterangan saat Paparan Kinerja Keuangan BCA Semester I 2022 di Jakarta, Rabu (27/7/2022). Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) baru saja menembus kapitalisasi pasar atau market cap sebesar Rp1.000 triliun serta dilepas oleh Direktur Utama PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) Jahja Setiaatmadja.

Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan pencapaian market cap BBCA tersebut tak lepas dari kinerja sejak tahun 2021 sebagai tahun awal kebangkitan.

Terkait Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja yang menjual 1 juta saham BBCA senilai Rp8,75 miliar, Ivan menilai penjualan tersebut dampak lebih bersifat jangka pendek jika dikaitkan dengan harga saham.

"Karena perlu diperhatikan pula faktor lain seperti aksi antisipasi pelaku pasar di tengah sentimen kenaikan suku bunga dan BBM serta ancaman resesi global," ujar Ivan kepada Bisnis pada Senin (19/9/2022).

Ivan lantas menyebut saat ini BBCA masih dalam tren positif. Selain itu, BBCA berpotensi menyentuh level Rp9.400 selama kondisi pasar masih kondusif.

Sementara itu, Head of Research NH Korindo Liza Camelia Suryanata mengatakan secara jangka pendek jalur uptrend BBCA masih lumayan kuat di atas Moving Average (MA) 10. Liza menyebut saham BBCA yang mentok di level Rp8.875 pada perdagangan pekan lalu disebabkan terkena resistance upchannel uptrend jangka panjang.

Liza menilai BBCA menyentuhnya market cap BBCA hingga Rp1.000 triliun karena sejalan dengan masa-masa all time-high dimana BBCA mampu menembus level Rp8.875 pada perdagangan pekan lalu.

"Well, saat ini advise memang masih hold, tapi yang jadi pertanyaan adalah: gerakan atau konsolidasi macam apa yang mau dipilih BBCA kalau sudah di sekitar area resistance begini? Paling jinak yang dipilih bisa adalah sideways, tapi bisa sekitar 2 sampai 3 bulanan kalau begitu?" ujar Liza kepada Bisnis pada Senin (19/9/2022).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, saham BBCA kokoh berada di peringkat pertama top market cap dengan capaian Rp1.066 triliun per Senin (19/9/2022). Jumlah ini mengungguli market cap PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang mencapai Rp695 triliun.

Adapun, Direktur Utama PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) Jahja Setiaatmadja baru saja menjual sebagian sahamnya di BBCA senilai Rp4,36 miliar untuk renovasi rumah.

Jahja Setiaatmadja melepas 1 juta saham BBCA senilai Rp8,75 miliar pada 15 September 2022 dalam dua kali transaksi, masing-masing 500.000 saham.

Dengan transaksi tersebut, kepemilikan saham Jahja di BBCA berubah dari 40,81 juta saham menjadi 39,81 juta saham. Kepemilikan Jahja di BBCA kini sebanyak 0,03 persen dari total kepemilikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper