Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BRI Danareksa Segera Bawa Startup IPO, Bagaimana dengan BUMN?

PT BRI Danareksa Sekuritas menyampaikan hingga awal September 2022, belum ada perusahaan pelat merah yang akan diantarkan IPO ke Bursa hingga akhir tahun 2022.
Karyawan melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (9/8/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (9/8/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - PT BRI Danareksa Sekuritas menyampaikan hingga awal September 2022, belum ada perusahaan pelat merah yang akan diantarkan IPO ke Bursa hingga akhir tahun 2022.

Direktur Investment Banking BRI Danareksa Sekuritas Kevin Praharyawan mengatakan, pihaknya memiliki beberapa mandated deals yang saat ini tengah dipersiapkan untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan target timeline akhir tahun 2022 dan kuartal I/2023.

"Perusahaannya datang dari beragam sektor, baik dari sektor energi, finansial, komoditas, hingga startup company," kata Kevin kepada Bisnis, Kamis (8/9/2022).

Namun, dari perusahaan-perusahaan tersebut, belum ada perusahaan BUMN yang akan dibawa melantai ke bursa hingga akhir 2022.

"Sepanjang pengetahuan kami, belum ada pipeline dari perusahaan BUMN yang akan melantai di BEI di akhir tahun 2022," ujarnya.

Sebelumnya, Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, terdapat 23 perusahaan yang berada dalam pipeline pencatatan saham BEI hingga awal September 2022.

Total emisi dari 23 calon perusahaan tercatat tersebut mencapai total Rp9,5 triliun.

"Beberapa di antara perusahaan tersebut menargetkan emisi lebih dari Rp1 triliun," kata Nyoman, dikutip Sabtu (3/9/2022).

Meski demikian, Nyoman mengatakan pihaknya saat ini belum bisa menyampaikan informasi terkait pipeline perusahaan tercatat saham sebelum ada izin publikasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 

Adapun 23 calon perusahaan tercatat tersebut datang dari berbagai sektor usaha. Rinciannya, satu perusahaan datang dari sektor basic materials, dua perusahaan dari sektor industrials, dua perusahaan dari sektor transportasi dan logistik, dan satu perusahaan dari sektor consumer non cyclicals.

Lalu, empat perusahaan dari sektor consumer cyclicals, empat perusahaan dari sektor teknologi, tiga dari sektor jasa kesehatan, dan dua perusahaan dari sektor energi.

Selain itu, ada dua perusahaan dari sektor finansial, satu perusahaan dari sektor properti dan real estat, dan satu perusahaan dari sektor infrastruktur yang akan melakukan IPO.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper