Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Bersih MCAS Turun 65 Persen pada Semester I/2022

Penjualan M Cash Integrasi (MCAS) naik 0,68 persen, namun laba bersih anjlok 65,24 persen secara tahunan pada semester I/2022.
PT Mahaka Media Tbk (ABBA) dan PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) luncurkan platform bagi umat muslim, Inaya.rn
PT Mahaka Media Tbk (ABBA) dan PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) luncurkan platform bagi umat muslim, Inaya.rn

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten distribusi produk digital PT M Cash Integrasi Tbk. (MCAS) mencatatkan peningkatan pendapatan, tetapi, dengan laba bersih yang turun sepanjang semester I/2022.

Berdasarkan laporan keuangan, dikutip Selasa (23/8/2022), emiten berkode saham MCAS ini mencatatkan penjualan neto sebesar Rp6,31 triliun di enam bulan pertama 2022. Penjualan ini meningkat 0,68 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021 sebesar Rp6,26 triliun.

Pendapatan perseroan diperoleh dari agregator produk digital sebesar Rp4,82 triliun, produk dan jasa digital Rp1,17 triliun, penjualan grosir digital Rp130,6 miliar, dan iklan berbasis cloud digital Rp79,8 miliar.

Lalu pendapatan dari audio visual as a services sebesar Rp43,5 miliar, produk dan layanan energi bersih Rp6,7 miliar, serta konten dan hiburan Rp1,6 miliar.

Sementara itu, beban pokok pendapatan perseroan juga tercatat meningkat dari Rp6,15 triliun, menjadi Rp6,17 triliun di semester I/2022, atau naik 0,25 persen.

Meski beban pokok pendapatan naik, MCAS tercatat masih membukukan laba kotor sebesar 25,08 persen, menjadi Rp135,2 miliar, dari 108,17 miliar secara tahunan.

Akan tetapi, laba bersih perseroan tercatat anjlok 65,24 persen, dibanding semester I/2021 yang sebesar Rp47,5 miliar, menjadi Rp16,5 miliar di semester I/2022.

Adapun hingga semester I/2022, MCAS mencatatkan total aset senilai Rp2,2 triliun, dari Rp2,13 triliun di akhir 2021.

Total liabilitas perseroan tercatat sebesar Rp795,5 miliar hingga akhir Juni 2022, naik dibandingkan Rp617,5 miliar di akhir Desember 2021.

Sementara itu, total ekuitas perseroan turun menjadi Rp1,41 triliun di enam bulan pertama 2022, dibanding Rp1,51 triliun di akhir Desember 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper