Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Sesi I Ambles 1,12 Persen, Grup Bakrie BNBR Kena ARB

Sebanyak 104 saham menguat, 435 saham mengakhiri perdagangan sesi pertama di zona merah, dan 143 lainnya stagnan pada akhir sesi pertama IHSG.
Karyawan melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (9/8/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (9/8/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau anjlok dan bertahan di zona merah sepanjang perdagangan sesi pertama hari ini, Senin (22/8/2022).

Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 11.30 WIB, IHSG melemah 1,12 persen ke posisi 7.092,14. IHSG sempat menyentuh level tertinggi 7.161,30 dan terendah 7.066,85 sepanjang sesi pertama.

Sebanyak 104 saham menguat, 435 saham mengakhiri perdagangan sesi pertama di zona merah, dan 143 lainnya stagnan.

Saham PT Oscar Mitra Sukses Sejahtera Tbk. (OLIV) menjadi saham paling boncos dengan koreksi 8,89 persen ke posisi Rp41 per saham. Selanjutnya saham PT Bakrie & Brothers Tbk. (BNBR) menyusul dengan pelemahan 6,94 persen dan PT WEHA Transportasi Indonesia Tbk. (WEHA) turun 6,92 persen.

Sementara dari jajaran big cap, penurunan terbesar terjadi pada saham PT GoTo Gojek Tokopedia tbk. (GOTO) dengan koreksi sebesar 2,99 persen ke harga Rp324 per saham. Kemudian saham PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) menyusul penurunan sebesar 2,65 persen ke harga Rp8.275 per saham, dan ASII serta BMRI masing-masing turun 1,08 persen dan 0,88 persen.

PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) menjadi satu-satunya saham top 10 big cap yang menguat dengan kenaikan 0,63 persen ke posisi Rp4.760 per saham. Sementara TLKM dan TPIA stagnan di harga Rp4.600 dan Rp9.025.

Seluruh sektor terpantau melemah pada sesi pertama, kecuali sektor kesehatan yang menguat 0,03 persen. Penurunan terdalam tercatat pada indeks sektor industri dasar sebesar 2,33 persen dan disusul sektor teknologi sebesar 2,22 persen.

Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang dalam risetnya menyebutkan IHSG menguat sebesar 0,17 persen selama pekan lalu. Kenaikan tersebut terutama didorong oleh aksi beli investor asing yang membukukan net buy sekitar Rp2,99 triliun pada pekan lalu.

Meski demikian, Edwin memperkirakan IHSG di awal pekan ini akan mengalami tekanan jual. Hal ini seiring cukup banyaknya sentimen negatif yang berkembang mulai dari turunnya Indeks DJIA sebesar 0,86 persen dan koreksi EIDO sebesar 1,05 persen.

Selain itu, harga komoditas juga tengah mengalami tren koreksi seperti minyak yang turun 0,55 persen, emas yang melemah 0,57 persen, dan timah turun 0,26 persen.

"Pergerakan pasar juga dipengaruhi oleh sentimen akan dinaikkannya harga BBM pertalite dan solar dalam minggu ini serta sudah ditemukannya pertama kali penderita cacar monyet di Jakarta," katanya.

Sementara itu, saham yang diperkirakan akan menguat dalam perdagangan Senin ini adalah saham berbasis batu bara. Hal ini menyusul kembali naiknya harga batu bara sebesar 2,01 persen mendekati level US$450 dan selanjutnya akan menuju ke level US$500.

"Untuk perdagangan hari ini, IHSG akan bergerak di kisaran 7.133–7.210,” jelas Edwin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper