Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Menghijau, Investor Menimbang Prospek Kenaikan Suku Bunga dan Inflasi

Harga emas berjangka Comex untuk kontrak Desember 2022 terpantau menguat 0,57 persen atau 10,02 poin ke level US$1.786,60 pada pukul 11.03 WIB.
Emas Comex./.Bloomberg
Emas Comex./.Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas stabil karena investor mempertimbangkan komentar dari Federal Reserve yang mengisyaratkan akan menerapkan kenaikan suku bunga lebih lanjut untuk menahan inflasi.

Dilansir Bloomberg pada Kamis (4/8/2022), harga emas berjangka Comex untuk kontrak Desember 2022 terpantau menguat 0,57 persen atau 10,02 poin ke level US$1.786,60 pada pukul 11.03 WIB.

Sementara itu, harga emas di pasar spot menguat 0,32 persen atau 5,63 poin ke level US$1.770,92 per troy uounce.

Bullion melayang di dekat level tertinggi empat minggu setelah naik 0,3 persen pada hari Rabu, karena kegelisahan pasar atas dampak dari kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan mendorong permintaan aset safe haven. Kekhawatiran ini mereda setelah perjalanannya berakhir.

Pejabat The Fed berjanji bank sentral akan melanjutkan perjuangan agresif untuk mendinginkan tingkat inflasi yang berada pada level tertinggi empat dekade, bahkan kenaikan suku bunga acuan menyebabkan risiko penurunan pertumbuhan ekonomi.

Presiden The Fed Bank St. Louis James Bullard mengatakan dia menyukai strategi front-loading dengan menaikkan suku bunga besar. Ia juga memperkirakan suk bunga akan naik hingga 3,75 – 4 persen.

Sementara itu, rekan-rekannya di Richmond dan Minneapolis -- Thomas Barkin dan Neel Kashkari -- mengatakan bank sentral berkomitmen untuk menurunkan inflasi dan resesi bisa terjadi.

Analis pasar senior Oanda Corp. Edward Moya mengatakan pendorong utama untuk harga emas adalah penilaian Wall Street mengenai berapa banyak lagi kenaikan suku bunga besar-besaran yang tersisa oleh The Fed sampai mereka memasuki periode mempertahankan kebijakan.

“Kenaikan suku bunga 75 basis poin pada pertemuan FOMC September sangat mungkin terjadi dan itu mungkin membuat dolar tetap menguat, yang akan menyulitkan emas untuk reli di atas level US$1.800 untuk saat ini,” katanya seperti dikutip Bloomberg, Kamis (4/8/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper