Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Diperkirakan Kena Tekanan Jual, Cek Saham TLKM, EMTK, hingga PGAS

IHSG diprediksi diperdagangkan dalam rentang 6.613-6.703 di tengah tekanan jual.
IHSG diprediksi diperdagangkan dalam rentang 6.613-6.703 di tengah tekanan jual. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
IHSG diprediksi diperdagangkan dalam rentang 6.613-6.703 di tengah tekanan jual. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan terkena tekanan jual hari ini, Selasa (19/7/2022), setelah ditutup menguat pada perdagangan kemarin.

Sebagaimana diketahui, di hari sebelumnya, IHSG tercatat ditutup menguat sebesar 0,1 persen ke level 6.659 pada Senin (18/7/2022).

Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengatakan, Indeks DJIA sempat menguat 357 poin atau 1,14 persen di awal perdagangan.

"Akan tetapi, penguatan tersebut tidak dapat dipertahankan karena kurang kondusifnya hasil release laporan keuangan emiten sehingga akhirnya Indeks DJIA justru ditutup turun sekitar 0,69 persen," kata Edwin dalam risetnya, Selasa (19/7/2022).

Dia melanjutkan, penurunan DJIA yang dikombinasikan dengan kembali tajamnya kejatuhan harga batu bara di hari keempat sebesar 8 persen, bakal membuat IHSG dihujani tekanan jual.

Sebagai informasi, dengan turunnya harga batu bara di hari keempat, maka selama empat hari berturut-turut harga batu bara jatuh sebesar 21,76 persen.

Selain itu, tekanan jual juga datang dari jatuhnya harga timah sebesar 2,04 persen di tengah kembali naiknya yield obligasi AS dan Indonesia untuk tenor 10 tahun.

Edwin memperkirakan IHSG akan diperdagangkan dalam rentang 6.613-6.703. Dia merekomendasikan investor untuk membeli saham TLKM, BBYB, ICBP, EMTK, CPIN, dan CTRA. Lalu saham PRDA, UNVER, BMRI, TINS, INCO, dan PGAS.


Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper