Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bye-bye Deposito, SBR011 Pecahkan Rekor Diserbu Milenial

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan resmi menetapkan hasil penjualan savings bond ritel (SBR) seri SBR011 senilai Rp13,91 triliun.
Pialang memperhatikan Yield SUN Indonesia/Antara-Prasetyo Utomo
Pialang memperhatikan Yield SUN Indonesia/Antara-Prasetyo Utomo

Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan resmi menetapkan hasil penjualan savings bond ritel (SBR) seri SBR011 yang memiliki sifat non tradeable senilai Rp13,91 triliun.

SBN non tradeable artinya pemilik tidak dapat memperdagangkan surat utang yang dimiliki. Investor harus menunggu sesuai jadwal pembayaran bunga dan pokok seperti yang ditetapkan pemerintah. Artinya, sifat surat utang ini mirip dengan deposito.

Berdasarkan keterangan resmi yang diterima pada Senin (20/6/2022), penerbitan SBR011 memecahkan rekor penerbitan SBN ritel non-tradable dari jumlah investor maupun dari nominalnya, baik dibandingkan dengan instrumen yang telah ditawarkan sebelumnya secara online maupun secara offline sebelum penggunaan sistem e-SBN di tahun 2018.

SBR011 merupakan satu-satunya SUN ritel non tradable yang diterbitkan tahun 2022 dimana seri ini terakhir diterbitkan pada bulan Juli 2021.

Animo masyarakat untuk membeli SBR011 sangat besar. Hal ini terbukti dengan pembelian SBR011 mengalami oversubscribe hingga 2,78 kali dari target awal sebesar Rp5 triliun.

"Terdapat 47.673 investor yang berinvestasi SBR011, dimana 20.948 investor atau 43,9% dari jumlah total investor merupakan investor baru. Investor yang membeli SBR011 ini tersebar dari seluruh wilayah provinsi di Indonesia," dikutip dari keterangan resmi.

Pada penerbitan SBR011 kali ini, terdapat 3.161 investor yang melakukan pemesanan dengan nominal Rp1 juta. Angka ini menjadi yang tertinggi sepanjang penerbitan SBN ritel online.

Dari total jumlah investor SBR011 yang membeli di nominal Rp1 juta, hampir seluruhnya merupakan generasi milenial atau 83 persen dan didominasi oleh investor baru sebesar 74,4 persen.

Dari segi profesi investor, pelajar/mahasiswa menduduki peringkat tiga besar investor SBR011. Hal ini mencerminkan terus meningkatnya kesadaran generasi muda untuk berinvestasi dan SBR011 menjadi instrumen yang tepat untuk mulai belajar berinvestasi.

Sejak penerapan Single Investor Identification (SID), terdapat 26.725 investor atau 56,1 persen yang membeli SUN Ritel lebih dari 1 kali dengan nominal sebesar Rp9,04 triliun. Dari jumlah tersebut, sebanyak 23 investor bahkan tidak pernah absen membeli SUN Ritel.

Berdasarkan jumlah investor, Generasi Milenial mendominasi dengan porsi sebesar 49,4 persen, namun secara nominal masih didominasi oleh generasi X dan Baby Boomers masing-masing sebesar 37,2 persen dan 37,0 persen.

Sementara itu, berdasarkan gender, jumlah investor SBR011 didominasi investor perempuan sebanyak 58,6 persen. Apabila ditilik berdasarkan profesi investor, ibu rumah tangga menduduki peringkat empat besar investor SBR011.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper