Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Begini Rekam Jejak Investasi Telkom (TLKM) di GOTO, Rencana dari Tahun 2018

Telkom sebenarnya berencana menanamkan modal di Gojek sejak tahun 2018 melalui MDI Ventures, namun urung dilakukan.
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) sudah berencana berinvestasi di Gojek sejak tahun 2018 melalui MDI Ventures, namun urung dilakukan.
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) sudah berencana berinvestasi di Gojek sejak tahun 2018 melalui MDI Ventures, namun urung dilakukan.

Bisnis.com, JAKARTA – PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) tercatat berinvestasi di PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) sejak tahun 2020. Namun sebenarnya, penyertaan modal Telkom ini sudah direncanakan sejak tahun 2018.

Dalam materi paparan Telkom pada Selasa (14/6/2022), manajemen TLKM mengungkapkan perseroan sebenarnya sudah berencana melakukan penyertaan modal ke Gojek melalui MDI Ventures pada 2018.

Namun, rencana ini masih belum dieksekusi. TLKM mengungkapkan 4 alasan di balik urungnya realisasi investasi ini. Pertama, TLKM berpandangan model bisnis Gojek masih belum terbukti saat itu

Manfaat yang didapat Telkom jika berinvestasi di Gojek saat itu sebagian besar hanya dari capital gain atau kenaikan valuasi, terutama saat IPO. Program sinergi keduanya juga masih diragukan efektivitasnya.

Adapun saat itu, regulasi mengenai transportasi online yang menjadi bidang usaha Gojek masih belum jelas. Selain itu, kesiapan MDI Ventures sebagai kendaraan investasi masih diragukan.

Seiring berjalannya waktu, situasi investasi berubah. Sejak tahun 2019. Gojek terbukti menjadi super app dengan multi ekosistem yang menawarkan layanan selain transport (GoFood, Gosend, Gopay, PayLater, dll).

Kondisi tersebut didukung Gojek yang terus berinovasi untuk melakukan diferensiasi bisnis dengan kompetitornya, termasuk melakukan penetrasi yang lebih dalam pada porftfolio pembayaran digital dan pinjaman retail, cakupan pasar yang besar, serta penetrasi platform belanja online.

Pada tahun 2019, bisnis Gojek juga telah didukung oleh aturan transportasi online melalui Permenhub no. 12 tahun 2019 & Kepmenhub Nomor KP 348 Tahun 2019. Keduanya mengatur secara rinci ketentuan bisnis dan perlindungan keselamatan transportasi online.

Barulah pada November 2020, Telkom melalui PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) melakukan penyertaan modal ke Gojek melalui fasilitas convertible bond senilai Rp2,1 triliun.

Investasi Telkomsel di Gojek ini didukung oleh bertambahnya manfaat yang didapat selain dari capital gain. TLKM mengungkapkan penyertaan ini memiliki nilai sinergi dan financial gain.

Selain itu, keputusan investasi melalui Telkomsel dipandang lebih alamiah sesuai dengan keseharian para pengguna Gojek. Pengawalan sinergi lebih ketat dengan adanya Singtel sebagai pemegang saham Telkomsel yang ikut memvalidasi dan mengawasi investasinya.

Tidak hanya sinergi dari sisi bisnis, kolaborasi Telkomsel dan Gojek mencakup pengembangan ekosistem digital serta transfer pengetahuan (transfer of knowledge).

Telkomsel juga lebih matang dan telah siap secara entitas, khususnya kemampuan memonetisasi program sinergi yang lebih optimal. Keputusan mengubah kendaraan investasi dari MDI Ventures juga didorong oleh posisi finansial Telkomsel yang jauh lebih kuat.

Sementara itu, Panitia kerja (panja) Investasi BUMN di Perusahaan Digital yang dibentuk Komisi VI DPR menggelar rapat membahas soal investasi BUMN Telkom dan Telkomsel di GoTo pada Selasa (14/6). Panja memanggil Direktur Utama (Dirut) Telkom Indonesia Ririek Adriansyah dan Direktur Utama Telkomsel Hendri Mulyana Syam dalam rapat tersebut.

Ketua Panja Investasi BUMN di Perusahaan Digital sekaligus Wakil Ketua Komisi VI DPR Sarmuji mengungkapkan akan ada rapat lanjutan membahas mengenai investasi Telkomsel ke GOTO. Pihaknya juga akan mengundang ahli untuk dimintai pandangan.

"Akan ada rapat lagi, jadwalnya menyesuaikan dengan rapat komisi. Kami juga akan panggil para ahli untuk dimintai pendapat," paparnya, setelah rapat perdana dengan Telkom dan Telkomsel hari ini, Selasa (14/6/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper