Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspansif! Ranch Market (RANC) Ambil Alih 11 Toko Bekas Giant yang Tutup

Pengambilalihan toko bekas Giant tersebut merupakan strategi Supra Boga Lestari (RANC) untuk meningkatkan penetrasi pasar dan untuk saturasi daerah tersebut dengan merek supermarket perusahaan.
Farmers Market/Bisnis-Nadya Kurnia
Farmers Market/Bisnis-Nadya Kurnia

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten ritel pengelola supermarket Ranch Market, PT Supra Boga Lestari Tbk. (RANC) telah menambah total 19 toko baru pada 2021. Sebagian tambahan toko ini berasal dari hasil pengambilalihan toko bekas Giant yang resmi menghentikan operasi pada 31 Juli 2021.

Tambahan toko-toko baru tersebut membuat RANC menjadi perusahaan yang membuka gerai ritel format supermarket terbanyak sepanjang 2021. Dari 19 toko baru tersebut, 11 toko dibuka dengan merek baru Farmers Family, 4 toko dengan merek Farmers Market, dan 4 toko baru Ranch Market.

“Farmers Family merupakan brand baru yang dibuka di outlet-outlet ex-Giant, ada 11 toko yang kami ambil alih dan berlokasi di Pulau Jawa dan Kalimantan. Farmers Family memiliki pasar kelas menengah slightly up, tetapi ukurannya lebih compact,” kata Presiden Direktur RANC Meshvara Kanjaya dalam paparan publik, Selasa (31/5/2022).

Meshvara menjelaskan pengambilalihan toko bekas Giant tersebut merupakan strategi RANC untuk meningkatkan penetrasi pasar dan untuk saturasi daerah tersebut dengan merek supermarket perusahaan.

“Contohnya di wilayah Jakarta Timur penetrasi kami minim sekali dan kami melihat ada 2 lokasi Giant di sana, ada pula di daerah lain. Itu menjadi alasan kami untuk mengambil lokasi Giant,” paparnya.

RANC mengharapkan pertumbuhan penjualan gerai-gerai baru yang hadir sejak 2021 tersebut bisa berada di atas 20 persen pada 2022. Secara keseluruhan, pendapatan ditargetkan naik 21,2 persen menjadi Rp3,6 triliun.

Selain mengandalkan kinerja gerai baru yang telah dibuka sepanjang 2021, RANC juga berencana kembali menambah 4 toko baru mulai kuartal II/2022. Perusahaan mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp42 miliar untuk merealisasikan rencana bisnis tersebut.

“Kami berencana menggunakan alokasi capex untuk pembukaan toko baru, renovasi toko dan keperluan head office. Capex ini akan dibiayai dengan dana internal dan funding dari bank,” kata Meshvara

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper