Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Kendaraan Listrik Gaya Abadi (SLIS) Laris, Laba Bersih Kok Turun?

Emiten produsen kendaraan listrik PT Gaya Abadi Sempurna Tbk. (SLIS) mengumumkan kinerja perseroan sepanjang 2021. Penjualan perseroan meningkat, tetapi laba bersih perseroan turun pada 2021.
Jajaran Direksi dan Komisaris PT Gaya Abadi Sempurna dalam Due Diligence Meeting & Public Expose Penawaran Umum Perdana Saham, Selasa (10/9/2019)./Bisnis - Azizah Nur Alfi
Jajaran Direksi dan Komisaris PT Gaya Abadi Sempurna dalam Due Diligence Meeting & Public Expose Penawaran Umum Perdana Saham, Selasa (10/9/2019)./Bisnis - Azizah Nur Alfi

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten produsen kendaraan listrik PT Gaya Abadi Sempurna Tbk. (SLIS) mengumumkan kinerja perseroan sepanjang 2021. Penjualan perseroan meningkat, tetapi laba bersih perseroan turun pada 2021.

Emiten berkode saham SLIS ini mencatatkan penjualan sebesar Rp448,3 miliar pada 2021. Penjualan ini meningkat 8,88 persen dibandingkan tahun 2020 sebesar Rp411,7 miliar.

Peningkatan penjualan perseroan didorong oleh penjualan komponen elektronik sebesar Rp268,3 miliar sepanjang 2021, turun 2,45 persen dibandingkan tahun 2020 sebesar Rp275,1 miliar. Sementara itu, penjualan sepeda listrik perseroan meningkat signifikan 31,68 persen dari Rp136,6 miliar, menjadi Rp179,9 miliar sepanjang 2021.

Sepanjang 2021, perseroan juga mencatatkan penjualan ke pihak ketiga sebesar Rp322,6 miliar, turun 1,6 persen dari penjualan ke pihak ketiga tahun 2020 sebesar Rp327,9 miliar.

Dari kinerja penjualan tersebut, SLIS mencatatkan laba kotor senilai Rp66,5 miliar, turun 5,98 persen dibandingkan tahun 2020.

Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk perseroan juga tercatat turun 4,84 persen dari Rp26,4 miliar, menjadi Rp25,18 miliar pada 2021.

Adapun hingga 31 Desember 2021, SLIS membukukan total aset senilai Rp395,5 miliar, naik dari 31 Desember 2020 senilai Rp383,6 miliar.

Sementara itu, jumlah liabilitas perseroan turun menjadi Rp190,8 miliar di akhir 2021, dari Rp204,9 miliar di akhir 2020. Jumlah liabilitas perseroan ini turun karena berkurangnya utang bank perseroan menjadi Rp80 miliar di akhir 2021.

Jumlah ekuitas perseroan meningkat menjadi Rp204,6 miliar di akhir Desember 2021, dari Rp178,6 miliar di akhir Desember 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper