Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

3 Indeks Naik Dua Digit Sepanjang 2022, Rekomendasi ADRO hingga SMDR

Perusahaan batu bara seperti BYAN dan ADRO, serta perusahaan pelayaran TCPI dan HITS, dan perusahaan rantai pasokan dan logistik minyak AKRA memimpin sektor energi.
Karyawan memantau pergerakan harga saham di kantor Mandiri Sekuritas, Jakarta, Rabu (11/10)./JIBI-Abdullah Azzam
Karyawan memantau pergerakan harga saham di kantor Mandiri Sekuritas, Jakarta, Rabu (11/10)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Kinerja indeks sektoral terkait komoditas mengalami kenaikan hingga dua digit sepanjang 2022, di antaranya sektor IDX Energy, IDX Basic Material, dan IDX Transportation & Logistic.

Berdasarkan data dari laman Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks IDX Energy terpantau melesat 41,87 persen secara ytd hingga penutupan sesi I perdagangan hari Senin (18/4/2022). Menyusul, indeks IDX Transportation & Logistic tumbuh sebesar 23,21 persen ytd, dan IDX Basic Material sebesar 12,33 persen ytd.

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Hariyanto Wijaya menyebutkan kenaikan harga komoditas global mendorong sektor terkait energi dan bahan dasar melaju positif.

Perusahaan batu bara seperti BYAN dan ADRO, serta perusahaan pelayaran TCPI dan HITS, dan perusahaan rantai pasokan dan logistik minyak AKRA memimpin sektor energi di tengah volatilitas harga batu bara dan minyak selama sebulan terakhir.

Selain itu, perusahaan bahan dasar (basic materials) seperti TPIA, MDKA, INCO, ESSA, dan ANTM juga menguat pada Maret mengingat hubungan mereka yang kuat dengan harga minyak dan nikel. Selain itu, perusahaan industri seperti ASII, UNTR, dan HEXA sebagai industri penunjang para pemain tambang batu bara tersebut juga menguat.

“Saham pilihan kami untuk ketiga sektor condong ke pertambangan batu bara, jasa pertambangan batu bara, pengapalan, dan pembuatan nikel seperti ITMG, ADRO, UNTR, SMDR dan ANTM,” tulisnya dalam riset, dikutip Senin (18/4/2022).

Mirae Asset menyukai SMDR karena sebagai perusahaan transportasi kargo dan logistik terintegrasi dengan sekitar 65 persen dari pendapatan sepanjang 2020 disumbangkan oleh bisnis pengiriman peti kemas, SMDR juga mendapatkan keuntungan tambahan dari kenaikan tarif angkutan peti kemas.

Sampai dengan dua bulan berjalan pada 2022, pendapatan dan laba bersih SMDR masing-masing melonjak 112 persen YoY dan 398 persen YoY. Angka tersebut sebagian besar dipicu oleh kenaikan tarif angkutan peti kemas.

“Kami memperkirakan pertumbuhan pendapatan kuartal I/2022 juga akan kuat karena rata-rata World Container Index Freight Rate Composite mencapai US$9,016 dibandingkan US$5,120 pada kuartal I/2021,” jelasnya.

Mirae Asset juga menyukai ITMG karena diperkirakan pertumbuhan pendapatan yang kuat dari ITMG akan berlanjut pada 2022 mengingat ITMG sebagai perusahaan pertambangan batubara bakal mendapatkan keuntungan dari harga batubara yang terus tinggi dan potensi permintaan yang lebih tinggi dari Uni Eropa (UE).

Selanjutnya, Mirae Asset juga merekomendasikan ADRO karena pertumbuhan pendapatannya akan berlanjut pada 2022.

“Kami percaya ADRO akan mendapatkan keuntungan dari harga batu bara yang menguntungkan saat ini di tengah rencananya untuk menghasilkan volume batubara yang lebih tinggi pada sepanjang 2022,” tambahnya.

ANTM juga masuk dalam daftar rekomendasi karena pertumbuhan pendapatannya akan kuat pada 2022 karena ANTM mendapatkan keuntungan dari lonjakan harga nikel akibat dampak konflik Rusia-Ukraina. Kemudian, akan ada pertumbuhan volume penjualan bijih nikel yang lebih tinggi didorong oleh peningkatan permintaan dari smelter domesti, dan adanya proyek potensial di Indonesia battery corporation (IBC).

Selanjutnya, UNTR direkomendasikan karena diperkirakan membukukan pertumbuhan pendapatan yang layak pada 2022 karena segmen bisnisnya akan mendapat manfaat dari harga batu bara yang menguntungkan, yang dapat membawa unit penjualan alat berat sepanjang 2022 yang lebih tinggi dari perkiraan.

Sementara itu, data operasional bulanannya akan lebih tinggi dalam beberapa bulan mendatang karena klien perusahaan batu baranya berencana meningkatkan produksi untuk memanfaatkan kenaikan harga batu bara saat ini.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper